Kalbe Farma luncurkan vitamin D3 untuk jaga daya tahan tubuh

id kalbe farma, vitamin d3, covid-19

Kalbe Farma luncurkan vitamin D3 untuk jaga daya tahan tubuh

dr. Cindiawaty Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Medistra pada kegiatan edukasi kesehatan melalui Webinar Media Vitamin D3 Series dengan tema “New Normal: Masih Perlu Minum Vitamin?" (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) -

PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe)  meluncurkan Prove D3 yang merupakan suplemen vitamin D3 dengan bentuk sediaan tetes (drops). 

Peluncuran vitamin D3 ini ditandai dengan kegiatan edukasi kesehatan melalui Webinar Media Vitamin D3 Series dengan tema “New Normal: Masih Perlu Minum Vitamin?", Kamis. 

Webinar ini menghadirkan narasumber dr. Adityo Susilo, SpPD-KPTI, Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi, Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo sekaligus Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas COVID-19 dan dr. Cindiawaty Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Medistra  serta Tekla Rosa Oktivia selaku Product Manager PT Kalbe Farma Tbk. 

Prove D3 memiliki dua varian yaitu Prove D3-1000 IU diluncurkan pada April lalu yang dapat diperoleh dengan resep dokter dan Prove D3 Drops dalam bentuk cairan tetes yang diluncurkan hari ini, dapat diperoleh secara bebas di Apotek. 

"Kalbe berkomitmen dalam meningkatkan kesehatan untuk hidup yang lebih baik dengan terus menghasilkan dan memasarkan produk kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat dimana salah satunya produk vitamin D," ujar Ridwan Ong, Pharma Marketing Director PT Kalbe Farma Tbk. 

Ia menyebutkan di tengah pandemik COVID-19 ini, roda ekonomi harus tetap bergerak sehingga kita semua sudah kembali beraktivitas, sambil tetap memperhatikan protokol kesehatan. Oleh karena itu, masyarakat harus bisa menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh, dimana salah satunya dapat diperoleh melalui vitamin D. 

"Untuk itu Kalbe menghadirkan Prove D3 dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan vitamin D harian keluarga,” lanjut Ridwan. 


Ia menjelaskan vitamin D yang selama ini dikenal untuk kesehatan tulang ternyata mempunyai banyak manfaat, diantaranya menjaga fungsi saraf dan otot, kardiovaskuler, pernapasan, dan sistem imun tubuh. 

Vitamin D3 yang diluncurkan Kalbe saat ini adalah Prove D3 bentuk sediaan tetes (drops) dengan kandungan vitamin D3 400 IU per tetes.  Prove D3 Drops merupakan vitamin D Drops 400 IU pertama yang dipasarkan di Indonesia.  Meskipun berbentuk drops, Prove D3 bisa digunakan untuk anak dan dewasa termasuk usia lanjut. 

"Prove D3 dikemas dalam botol tetes terstandar sehingga menjamin dosis yang diberikan sama untuk setiap tetesnya. Harapannya Prove D3 dapat menjadi bagian perjalanan keluarga Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan vitamin D," tambah Ridwan.




"Di tengah kondisi new normal ini, masyarakat dituntut untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan agar terhidar dari risiko penularan COVID-19,” ujar dr. Adityo Susilo, SpPD-KPTI, Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi, Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo sekaligus Tim Pakar Gugus Tugas COVID-19.


Menurutnya,  sudah banyak masyarakat yang kembali beraktivitas, untuk itu mereka dituntut untuk selalu sehat sampai vaksin COVID-19 ditemukan. Hal yang dapat kita lakukan diantaranya mempehatikan dan menjaga daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, cukup istirahat, rajin berjemur dan jika diperlukan konsumsi suplemen penunjang daya tahan tubuh.


dr. Cindiawaty Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Medistra, mengatakan menjaga daya tahan tubuh di new normal merupakan suatu keharusan bagi kita semua melalui berbagai cara yang bisa kita lakukan salah satunya dengan rutin berjemur," ujar 

"Dengan rutin berjemur kita bisa memperoleh vitamin D yang diproduksi di kulit sehingga dapat membantu mencegah penularan infeksi virus COVID-19. Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak yang berperan dalam sejumlah fungsi penting untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit," lanjut dr. Cindiawaty.  
 


Secara umum, ternyata banyak orang Indonesia yang mengalami kekurangan vitamin D, baik anak, remaja, dewasa, usia lanjut, dan juga ibu hamil.

Hasil penelitian antara lain menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dialami oleh 63 persen wanita dewasa, 78,2 persen pada usia lanjut, 61,25 persen ibu hamil, 44 persen pada anak usia 6 bulan-12 tahun. Dari hasil pemeriksaan genetik, banyak orang Indonesia juga berisiko kekurangan vitamin D yang disebabkan karena variasi genetik.

Faktor risiko lain yang menyebabkan banyaknya orang Indonesia mengalami kekurangan vitamin D adalah kurangnya terpapar sinar matahari akibat lebih seringnya menghabiskan waktu atau bekerja di dalam ruangan dari pagi hingga sore hari, penggunaan tabir surya atau pakaian tertutup ketika berada di luar ruangan,  kurangnya asupan vitamin D dari makanan, usia lanjut, dan obesitas. 

Para penyintas penyakit autoimun seperti lupus juga sensitif terhadap sinar matahari, sehingga hampir semua penyintas lupus tersebut kekurangan vitamin D.

Editor : Ardiansyah