Wagub minta Dinas Pariwisata garap pasar turis asing selain China

id wisata,wisata sulut

Wagub minta Dinas Pariwisata garap pasar turis asing selain China

Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw.(Antara)(1)

"Tak kalah pentingnya yaitu repositioning pasar wisata turis asing yang saat ini terus dilakukan pak Gubernur, itu harus didukung tim Dispar, yakni menggarap sejumlah destinasi negara selain China," sebut Wagub di Manado, Rabu.

Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw berharap Dinas Pariwisata setempat menggarap pasar wisatawan turis asing selain China.

"Tak kalah pentingnya yaitu repositioning pasar wisata turis asing yang saat ini terus dilakukan pak Gubernur, itu harus didukung tim Dispar, yakni menggarap sejumlah destinasi negara selain China," sebut Wagub di Manado, Rabu.

Wagub mencontohkan pasar potensial lainnya yang bisa mendatangkan wisatawan seperti Australia, Jepang, Korea disamping pasar Eropa dan Amerika.

Wagub Steven mengatakan, dirinya ditugaskan Gubernur Olly Dondokambey mengarahkan para pejabat terkait bidang pariwisata semakin fokus melaksanakan program yang outputnya adalah penguatan "branding" Sulut sebagai destinasi wisata mengesankan dan aman.

Harapannya, semakin banyak wisatawan yang datang ke provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu.

Wagub mengatakan, optimalisasi sektor pariwisata daerah dapat dilakukan melalui penguatan pasar domestik yang harus disinergikan dengan pengelolaan destinasi wisata di kabupaten dan kota.

Alasannya, turis domestik suka menjelajah banyak obyek wisata di kabupaten dan kota sehingga harus dibarengi dengan semakin banyaknya atraksi di setiap destinasi.
Baca juga: Penggerak ekonomi daerah, Gubernur Sulut bidik 200.000 wisatawan mancanegara

Wagub mencontohkan destinasi wisata Modoinding (Kabupaten Minahasa Selatan) dan Danau Mooat (Kabupaten Bolaang Mongondow).

“Ini dua destinasi bagus tapi belum diperhatikan. Nah ayo kelola destinasi ini dan ajak asosiasi industri wisata ikut jualan paket di sana,” ucap Kandouw.

Selain itu, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu berharap dinas pariwisata serius dan fokus menata obyek wisata milik Pemprov seperti Gunung Tumpa (Tongkeina, Kota Manado), Bukit Kasih Kawangkoan, Fesbudaton di Paleloan Tondano dan Sumari Endo di Remboken masing-masing di Kabupaten Minahasa.

Penguatan lainnya adalah pengelolaan destinasi yang melibatkan asosiasi industri wisata di Sulut.

“Mereka menjual paket wisata di destinasi yang ada. Ketika turis tiba dengan sendirinya pasar wisata sudah tercipta dan manfaatnya akan dirasakan masyarakat lokal. Tapi target turis domestik dengan aneka paket wisata yang disiapkan harus yang anti mainstream. Artinya paket wisata yang tidak standar namun membidik komunitas tertentu, yang potensial dalam spending money,” ungkap Kandouw.
Baca juga: Penguasaan bahasa Mandarin sangat dibutuhkan kembangkan wisata Sulut