Lampung Bermazmur gelar dialog "Merawat Kebhinekaan"

id Haul Gusdur ke-10,Merawat Kebhinekaan

Lampung Bermazmur gelar dialog "Merawat Kebhinekaan"

Pagelaran pentas seni dari bermacam-macam komunitas sebelum acara dialog dengan tema "Merawat Kebhinekaan" di Mulai, Sabtu (4/1/2020) (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Komunitas Klasika Lampung bersama Lampung Bermazmur menggelar dialog dengan tema "merawat kebhinekaan" dalam rangka memperingati haul ke-10 KH Abdulrahman Wahid (Gusdur).

"Tema ini kami ambil sebab sangat tepat dikampanyekan di tengah sejumlah peristiwa intoleransi yang kerap terjadi di negeri ini," kata Direktur Klasika Ahmad Mufid di Bandarlampung, Sabtu.

Menurutnya, tema itu dipilih untuk mengembalikan budaya dialog di tengah masyarakat yang plural atau majemuk sebagai upaya menjaga keberagaman di negara Indonesia.

Ia juga mengharapkan kegiatan ini bisa memberi edukasi bagi peserta yang notabenenya adalah pemuda untuk bisa menjaga atau menerima perbedaan yang ada di masyarakat.

Sementara itu Pembina Lampung Bermazmur Daud Hadiwinata mengatakan bahwa tema yang dibawa dalam rangka haul Gusdur ini, sejalan dengan tema Natal 2019 yakni kasihilah tuhan dengan segenap jiwa dan kasihlah sesama seperti dirimu.

"Artinya ada hubungan mengasihi Allah dengan mengasihi diri sendiri. Jadi kebhinekaan ini membawa kita untuk mengenal diri sendiri sehingga kita dapat mengasihi sesama," ujarnya.

Menurutnya, untuk mengenal diri sendiri setiap orang harus bisa menerima banyak perbedaan.

"Kita harus bisa mengenal diri sendiri baru dapat kenal tuhan kemudian kita akan berhasil mengenali sesama," tambahnya

Perwakilan Parsida Hindu Darma Lampung Nyoman Sudiarsah mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan ini oleh Klasika Lampung dan Lampung Bermazmur yang mengangkat tema "merawat kebhinekaan".

"Bagi kami kata bhineka bukan kata yg asing karena slogan ini sudah terkenal pada zaman Kerjaan Majapahit yakni dengan artian berbeda-beda iya tapi satu juga," sebut dia.

Menurutnya, pluralitas keberagamaan adalah sebuah keniscayaan dan karunia dari tuhan untuk mewarnai kehidupan di bumi ini.

Ia pun mengungkapkan, bukan hal mudah dalam merawat kebhinekaan karena diperlukan kerendahan hati dalam menerima perbedaan yang ada di masyarakat.

"Bisa kita bayangkan bila hidup semunya hanya satu baik itu, sifat, bentuk dan rupa maka dunia ini tidak akan indah oleh sebab itu kita harus syukuri keberagaman dari Tuhan ini dan selalu menjaganya seperti mana nenek moyang kita," jelas dia