Sinergi kunci gerakan sanitasi berbasis masyarakat di Pringsewu

id Gerakan sanitasi warga, Sanitasi berbasis masyarakat

Sinergi kunci gerakan sanitasi berbasis masyarakat di Pringsewu

Bupati Pringsewu Sujadi beserta warga masyarakat tengah berdiskusi mengenai sanitasi bersih di IPAL komunal, Pringsewu, Kamis (10/10/2019). (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

"Sanitasi bersih wajib dan tanggung jawab bersama, sebab kebersihan salah satu bagian dari iman, dan komitmen kita bersama untuk mewujudkannya," ujar Sujadi, Bupati Pringsewu.
Pringsewu (ANTARA) - Sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan juga organisasi nonpemerintah menjadi salah satu kunci utama tercipta dan suksesnya gerakan sanitasi di Kabupaten Pringsewu, Lampung.

"Sanitasi bersih wajib dan tanggung jawab bersama, sebab kebersihan salah satu bagian dari iman, dan komitmen kita bersama untuk mewujudkannya," ujar Sujadi, Bupati Pringsewu, Kamis.
Baca juga: Pringsewu Lampung sahkan Perda Sanitasi Berbasis Masyarakat

Menurutnya, sinergi antara semua pihak menjadi kunci utama dalam terlaksana seluruh program sanitasi berbasis masyarakat.

"Permasalahan sanitasi memang merupakan wewenang daerah untuk menyelesaikannya, akan tetapi tidak akan terwujud bila tidak ada campur tangan dari berbagai pihak terutama warga sebagai pelaku sanitasi, pemerintah dan lembaga hanyalah fasilitator dan contoh," ujarnya pula.
Baca juga: SNV ajak anak muda suarakan sanitasi aman

Sinergi antaraktor dalam membangun kesadaran dalam rangka menyukseskan gerakan sandar sanitasi terwujud dengan adanya kerelaan warga dalam menghibahkan tanah miliknya untuk pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal.

"Saya beserta ayah menghibahkan tanah ini untuk digunakan oleh warga sebagai IPAL komunal, agar limbah air rumah tangga dan limbah tinja warga dapat tertampung di sini," ujar Pariem salah seorang warga setempat. 
Baca juga: Workshop Pengelolaan Sanitasi Sekolah dan MKM Digelar di Pringsewu

Menurut Bupati Sujadi, dalam melaksanakan pembangunan instalasi pengolahan air limbah komunal dilakukan masyarakat secara swadaya, dan Pemerintah Kabupaten Pringsewu serta SNV sebagai LSM berperan sebagai penggagas, yang bertugas untuk mengarahkan dan memfasilitasi warga. 

"IPAL dibangun secara swadaya oleh masyarakat, tetapi awal terbentuk kesadaran dari warga tercipta atas peran serta dari lembaga yang aktif memberikan sosialisasi bersama Dinas Kesehatan dan sanitasi kepada warga akan pentingnya sanitasi, " katanya pula. 

Menurutnya, sinergi menjadi kunci utama dalam tercipta dan terlaksananya gerakan sanitasi berbasis masyarakat di Kabupaten Pringsewu sejak tahun 2017.
Baca juga: Sejuta Lebih Warga Lampung Belum Akses Toilet Sehat