Darmajaya Gandeng Unpad Buka Kelas Internasional
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Lampung menggandeng Universitas Padjajaran (UNPAD) memberikan pelatihan dosen kelas internasional di Laboratorium Information Access Center Darmajaya, untuk siap membuka kelas internasional.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset Darmajaya Dr RZ Abdul Aziz ST MT, di Bandarlampung, Minggu (30/7), mengatakan Program International Class Darmajaya dibuka untuk Jurusan Manajemen.
"Mulai tahun akademik 2017/2018, Jurusan Manajemen memiliki kesiapan sumber daya manusia, khususnya tenaga dosen untuk menjalankan seluruh materi perkuliahan dalam bahasa Inggris," katanya pula.
Menurutnya, Program International Class Darmajaya terbuka bagi mahasiswa dalam negeri dan luar negeri khususnya Asia Tenggara.
"Nantinya, mahasiswa di kelas internasional akan didorong dan direkomendasikan untuk mengikuti program internasional seperti student mobility, Passage to ASEAN, joint research, dan lainnya. Pada saat menyusun skripsi, mahasiswa kelas internasional juga mendapat dosen pembimbing dari perguruan tinggi mitra luar negeri," katanya pula.
Berkaitan kesiapan membuka kelas internasional itu, pada 24-26 Juli 2017 digelar pelatihan dosen kelas internasional bersama Tim UNPAD, di antaranya Kepala Kantor Internasional Ade Kadarisman SSos MT MSc, Koordinator World Class University Dr.Ronny Lesmana, Iceu Nurhayati, Rosalia Amalia, dan Rurry.
Pelatihan dosen kelas internasional diikuti Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kepala Program Studi Manajemen, Kantor Urusan Internasional (KUHI), Darmajaya Language Center (DLC), Training Centre, tim formatur, dosen dan karyawan untuk kelas internasional.
Pelatihan tersebut membahas tentang pembentukan kelas internasional, pengembangan KUHI, DLC, Training Centre termasuk pengembangan program kerja, dan standard operating procedure.
Dr Ronny mengapresiasi upaya internasionalisasi yang dilakukan Kampus Darmajaya dengan membuka kelas internasional.
Menurutnya, negara asing saat ini tengah gencar mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas global. Jika Indonesia tidak bersiap, maka akan tertinggal beberapa langkah di belakang negara lain. Karena itu, membuka kelas internasional di perguruan tinggi merupakan satu langkah penting untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Internasionalisasi bukanlah pilihan antara mau atau tidak, tetapi menjadi tuntutan. Kita harus meningkatkan kemampuan internasional untuk mampu bersaing secara global. Jika tidak, di era Masyarakat Ekonomi ASEAN dan persaingan global saat ini lulusan kita hanya bisa menjadi penonton di negeri sendiri," ujarnya.
Ronny mengungkapkan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad menyediakan program Sarjana Kelas Internasional (IUC) sejak tahun akademik 2008/2009.
Dia mengungkapkan, untuk membuka kelas internasional harus siap secara utuh pada semua support system khususnya tingkat universitas, program studi fakultas, dan mahasiswa.
"Selama pelatihan di Darmajaya, kami berbagi masalah-masalah yang telah Unpad lalui dalam membuka kelas internasional. Harapannya agar Darmajaya punya gambaran terhadap permasalahan tersebut, sehingga tidak jatuh di lubang yang sama," ujarnya pula.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset Darmajaya Dr RZ Abdul Aziz ST MT, di Bandarlampung, Minggu (30/7), mengatakan Program International Class Darmajaya dibuka untuk Jurusan Manajemen.
"Mulai tahun akademik 2017/2018, Jurusan Manajemen memiliki kesiapan sumber daya manusia, khususnya tenaga dosen untuk menjalankan seluruh materi perkuliahan dalam bahasa Inggris," katanya pula.
Menurutnya, Program International Class Darmajaya terbuka bagi mahasiswa dalam negeri dan luar negeri khususnya Asia Tenggara.
"Nantinya, mahasiswa di kelas internasional akan didorong dan direkomendasikan untuk mengikuti program internasional seperti student mobility, Passage to ASEAN, joint research, dan lainnya. Pada saat menyusun skripsi, mahasiswa kelas internasional juga mendapat dosen pembimbing dari perguruan tinggi mitra luar negeri," katanya pula.
Berkaitan kesiapan membuka kelas internasional itu, pada 24-26 Juli 2017 digelar pelatihan dosen kelas internasional bersama Tim UNPAD, di antaranya Kepala Kantor Internasional Ade Kadarisman SSos MT MSc, Koordinator World Class University Dr.Ronny Lesmana, Iceu Nurhayati, Rosalia Amalia, dan Rurry.
Pelatihan dosen kelas internasional diikuti Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kepala Program Studi Manajemen, Kantor Urusan Internasional (KUHI), Darmajaya Language Center (DLC), Training Centre, tim formatur, dosen dan karyawan untuk kelas internasional.
Pelatihan tersebut membahas tentang pembentukan kelas internasional, pengembangan KUHI, DLC, Training Centre termasuk pengembangan program kerja, dan standard operating procedure.
Dr Ronny mengapresiasi upaya internasionalisasi yang dilakukan Kampus Darmajaya dengan membuka kelas internasional.
Menurutnya, negara asing saat ini tengah gencar mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas global. Jika Indonesia tidak bersiap, maka akan tertinggal beberapa langkah di belakang negara lain. Karena itu, membuka kelas internasional di perguruan tinggi merupakan satu langkah penting untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Internasionalisasi bukanlah pilihan antara mau atau tidak, tetapi menjadi tuntutan. Kita harus meningkatkan kemampuan internasional untuk mampu bersaing secara global. Jika tidak, di era Masyarakat Ekonomi ASEAN dan persaingan global saat ini lulusan kita hanya bisa menjadi penonton di negeri sendiri," ujarnya.
Ronny mengungkapkan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad menyediakan program Sarjana Kelas Internasional (IUC) sejak tahun akademik 2008/2009.
Dia mengungkapkan, untuk membuka kelas internasional harus siap secara utuh pada semua support system khususnya tingkat universitas, program studi fakultas, dan mahasiswa.
"Selama pelatihan di Darmajaya, kami berbagi masalah-masalah yang telah Unpad lalui dalam membuka kelas internasional. Harapannya agar Darmajaya punya gambaran terhadap permasalahan tersebut, sehingga tidak jatuh di lubang yang sama," ujarnya pula.