Jakarta (ANTARA Lampung) - Imunisasi merupakan cara yang paling efektif mencegah penyakit "Japanese Encephalitis" (JE) atau penyakit radang otak yang disebabkan oleh penularan virus "Japanese Encephalitis" dari nyamuk, kata pejabat Kementerian Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan itu menjelaskan intervensi yang paling utama dalam penanggulangan JE adalah pengendalian vektor dan eliminasi populasi unggas.
Selain itu juga vaksinasi pada babi, eliminasi pemaparan manusia pada vektor, dan imunisasi JE pada manusia.
Penyakit radang otak tersebut disebabkan oleh virus "Japanese Encephalitis" yang termasuk family Flavivirus dan merupakan masalah kesehatan masyarakat di Asia termasuk di Indonesia.
Penularan virus tersebut sebenarnya hanya terjadi antara nyamuk, babi, dan burung rawa, namun manusia bisa tertular virus JE bila tergigit oleh nyamuk "Culex Tritaeniorhynchus" yang terinfeksi.
"Sebanyak 326 kasus JE terjadi di Indonesia pada 2016 dengan 226 kasus (69,3 persen) di antaranya ditemukan di Bali," kata dia.
Jane memaparkan banyaknya kasus JE di Bali dikaitkan dengan banyaknya persawahan dan peternakan babi di area tersebut.
Pada September 2017, Kemenkes akan mulai mengampanyekan imunisasi JE di sembilan kabupaten/kota di Bali dengan sasaran sebanyak 897.050 anak usia sembilan bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun.
Setelahnya dilakukan introduksi imunisasi JE ke dalam program imunisasi rutin pada anak usia sembilan bulan yang dilaksanakan bersamaan dengan imunisasi campak.
Perluasan introduksi imunisasi JE akan dilaksanakan berdasarkan kajian endemisitas wilayah masing-masing. (ANTARA)
Imunisasi paling efektif cegah "Japanese Encephalitis"
...Sebanyak 326 kasus JE terjadi di Indonesia pada 2016 dengan 226 kasus (69,3 persen) di antaranya ditemukan di Bali," kata dia...