Bandarlampung (ANTARA) - Executive General Manager Bandara Radin Inten II Lampung Khaerul Assidiqi mengatakan bahwa pihaknya mendukung adanya peningkatan konektivitas antardaerah di Provinsi Lampung melalui pengembangan penerbangan perintis.
"Pemerintah Provinsi Lampung selalu mendorong adanya konektivitas antar daerah yang bisa dijangkau melalui layanan transportasi udara melalui Bandara Radin Inten II Lampung menuju beberapa bandara yang ada di Lampung," ujar Khaerul Assidiqi di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan salah satu layanan penerbangan perintis yang saat ini terus di dorong agar ada peningkatan layanan oleh pemerintah daerah adalah penerbangan yang ada di di Bandara Bandara Gatot Subroto yang terletak di Way Tuba Kabupaten Waykanan yang menghubungkan lima kabupaten yang ada di Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan.
"Untuk pengembangan penerbangan perintis ke Bandara Bandara Gatot Subroto dengan menggunakan maskapai Susi Air. Kami sebagai pengelola Bandara Radin Inten sangat mendukung karena tentunya dengan adanya konektivitas ini mendorong peningkatan roda ekonomi antar daerah, terlebih lagi ini sedang periode pemulihan di sektor penerbangan dengan menambah rute akan berdampak positif juga," katanya.
Dia melanjutkan selain itu manfaat lain yang didapatkan dengan adanya layanan penerbangan perintis yaitu masyarakat bisa merasakan cepatnya waktu perjalanan, karena layanan penerbangan memangkas waktu perjalanan darat yang cukup lama.
"Mengenai pengembangan penerbangan khusus di Bandara Gatot Subroto Way Kanan ini belum ada komunikasi lebih lanjut dari pemerintah pusat, tapi sudah ada arahan dari Penjabat Gubernur Lampung. Kemungkinan akan ditindaklanjuti untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat tentang rute ini. Nanti kami akan dukung dari segi kebutuhan untuk penerbangan, alokasi waktu pun akan didukung oleh Angkasa Pura II," ucap dia.
Menurut dia, untuk penerbangan perintis lain yang terus didukung adalah penerbangan dari Bandara Muhammad Taufiq Kiemas yang berada di Krui Kabupaten Pesisir Barat yang saat ini frekuensinya sudah tiga kali dalam sepekan yaitu pada Selasa, Kamis, dan Sabtu. Dengan rute Bengkulu-Krui, Krui-Tanjung Karang, Tanjung Karang-Krui, Krui-Bengkulu.
Diketahui di kedua bandar udara tersebut tengah direncanakan untuk melakukan penambahan fasilitas, dimana untuk Bandara Muhammad Taufiq Kiemas direncanakan untuk melakukan penambahan panjang landasan dari 1.450 meter menjadi 1.650 meter.
Sedangkan Pemerintah Provinsi Lampung, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan lima kabupaten yang ada di kedua provinsi tengah mengkaji tentang pemberian subsidi penerbangan bagi pengguna Bandara Gatot Subroto Way Kanan, sebagai bentuk memberikan stimulan guna meningkatkan minat pengguna transportasi udara di bandara tersebut.
Layanan penerbangan yang ada di bandara tersebut saat ini adalah layanan pesawat kecil jenis ATR yang berkapasitas 72 orang, dan jadwal penerbangan di bandar udara yang sebelumnya merupakan Lanut TNI Angkatan Darat akan bertambah dari sebelumnya sepekan sekali menjadi sepekan dua kali.
Bandara Gatot Subroto memiliki letak yang strategis dimana berada diantara Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan, dimana masyarakat dari Kabupaten Waykanan, Lampung Barat, OKU Timur, Kabupaten OKU dan Kabupaten OKU Selatan dapat memanfaatkan layanan transportasi udara tersebut.