Bandarlampung (ANTARA) - Luas lahan tanam komoditas kedelai di Provinsi Lampung mengalami penambahan luas sebanyak 1.899 hektare pada 2024.
"Komoditas kedelai ini pernah berjaya di 2018, dimana lahan mencapai lebih dari 50 ribu hektare. Namun karena harga jatuh sehingga ada penurunan minat tanam kedelai oleh petani," ujar Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Lampung Ida Rachmawati di Bandarlampung, Sabtu
Ia menjelaskan kini pemerintah daerah sedang berusaha kembali meningkatkan produktivitas lahan pertanian kedelai, dan pada 2024 ini di Lampung ada peningkatan luas lahan kedelai sebesar 1.899 hektare.
"Pada tahun ini luasan lahan kedelai di Provinsi Lampung ada 7.443 hektare dari sebelumnya di 2023 hanya 5.544 hektare, jadi ada penambahan luasan lahan," katanya.
Dia mengatakan dengan adanya penambahan luas lahan kedelai, pemerintah daerah akan berusaha untuk terus meningkatkan produksi kedelai lokal.
"Produktivitas lahan pertanian kedelai di Lampung ini rata-rata hanya 1,6 ton. Sehingga kami akan berusaha meningkatkan produksinya kembali hingga 2 ton, agar kebutuhan kedelai para perajin tempe serta tahu di Lampung ini bisa terpenuhi juga," ucap Ida.
Menurut dia, di Provinsi Lampung selain tengah berupaya mengembangkan lahan kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe serta tahu. Juga telah memiliki area pengembangan khusus kedelai varietas Gepok Kuning bagi pemenuhan kebutuhan kecambah sayur atau tauge.
"Di sini ada juga pengembangan varietas Gepok Kuning yang khusus untuk membuat tauge, luasannya sekitar 50 hektare. Ini cukup lumayan luas, harga taugenya juga cukup tinggi dan hingga saat ini masih terus aktif di tanam," tambahnya.
Ia melanjutkan 50 hektare area tanam khusus atau sentra kedelai khusus tauge di Provinsi Lampung itu berada di Kecamatan Bulog Kabupaten Tanggamus.
"Harapannya karena lahannya semakin bertambah maka produktivitasnya pun bisa terus bertambah," ujar dia.
Diketahui produksi kedelai di Provinsi Lampung pada 2018 berjumlah 53.553 ton dari luasan lahan 70.012 hektare, di 2019 dengan luasan lahan 12.318 hektare produksi kedelai 9.334 ton.
Kemudian di 2020 dengan luas lahan kedelai 2.497 hektare dan produksi 1.570 ton, di 2021 produksi 1.317 ton dengan luas lahan 1.922 hektare, di 2022 luas lahan 1.353 hektare dengan produksi 1.867 ton.
"Komoditas kedelai ini pernah berjaya di 2018, dimana lahan mencapai lebih dari 50 ribu hektare. Namun karena harga jatuh sehingga ada penurunan minat tanam kedelai oleh petani," ujar Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Lampung Ida Rachmawati di Bandarlampung, Sabtu
Ia menjelaskan kini pemerintah daerah sedang berusaha kembali meningkatkan produktivitas lahan pertanian kedelai, dan pada 2024 ini di Lampung ada peningkatan luas lahan kedelai sebesar 1.899 hektare.
"Pada tahun ini luasan lahan kedelai di Provinsi Lampung ada 7.443 hektare dari sebelumnya di 2023 hanya 5.544 hektare, jadi ada penambahan luasan lahan," katanya.
Dia mengatakan dengan adanya penambahan luas lahan kedelai, pemerintah daerah akan berusaha untuk terus meningkatkan produksi kedelai lokal.
"Produktivitas lahan pertanian kedelai di Lampung ini rata-rata hanya 1,6 ton. Sehingga kami akan berusaha meningkatkan produksinya kembali hingga 2 ton, agar kebutuhan kedelai para perajin tempe serta tahu di Lampung ini bisa terpenuhi juga," ucap Ida.
Menurut dia, di Provinsi Lampung selain tengah berupaya mengembangkan lahan kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe serta tahu. Juga telah memiliki area pengembangan khusus kedelai varietas Gepok Kuning bagi pemenuhan kebutuhan kecambah sayur atau tauge.
"Di sini ada juga pengembangan varietas Gepok Kuning yang khusus untuk membuat tauge, luasannya sekitar 50 hektare. Ini cukup lumayan luas, harga taugenya juga cukup tinggi dan hingga saat ini masih terus aktif di tanam," tambahnya.
Ia melanjutkan 50 hektare area tanam khusus atau sentra kedelai khusus tauge di Provinsi Lampung itu berada di Kecamatan Bulog Kabupaten Tanggamus.
"Harapannya karena lahannya semakin bertambah maka produktivitasnya pun bisa terus bertambah," ujar dia.
Diketahui produksi kedelai di Provinsi Lampung pada 2018 berjumlah 53.553 ton dari luasan lahan 70.012 hektare, di 2019 dengan luasan lahan 12.318 hektare produksi kedelai 9.334 ton.
Kemudian di 2020 dengan luas lahan kedelai 2.497 hektare dan produksi 1.570 ton, di 2021 produksi 1.317 ton dengan luas lahan 1.922 hektare, di 2022 luas lahan 1.353 hektare dengan produksi 1.867 ton.