Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meminta masyarakat untuk terus membudidayakan salah satu varietas unggul lokal alpukat Siger Batu guna meningkatkan perekonomian.
"Saya mengapresiasi masyarakat yang ada Desa Giri Mulyo Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur yang mampu membudidayakan alpukat Siger Batu meski sulit. Sebab biasanya petani mau menanam varietas yang enak, dengan tanah subur, banyak air dan harga murah," ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melalui keterangan yang diterima di Bandarlampung, Rabu.
Ia pun mengajak masyarakat untuk mengembangkan budidaya varietas unggul lokal alpukat Siger Batu guna meningkatkan perekonomian.
"Tanpa harus dipaksa, masyarakat di sini sudah sadar menanam, sehingga fungsi lahan yang ada ini bisa terjaga kembali sebagai hutan lindung yang ekosistemnya baik. Dan di sisi lain bisa dimanfaatkan untuk kehidupan karena punya nilai ekonomis yang bisa mensejahterakan masyarakat, jadi perlu dikembangkan di tempat lain,"ucapnya.
Dia menjelaskan alpukat Siger Batu merupakan salah satu buah unggul lokal yang dikembangkan oleh petani Lampung Timur, melalui kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Lampung.
"Keunggulan alpukat Siger ini dari ukurannya besar, lalu cepat berbuah, memiliki rasa yang lezat, bijinya kecil serta bisa beradaptasi dengan kondisi tanah yang berbatu dan kurang subur," katanya.
Ia melanjutkan penanaman alpukat Siger tersebut dilakukan dengan media tanam yang cukup berbeda, dimana penanaman dilakukan di daerah bebatuan vulkanik yang kurang subur.
"Alpukat Siger Batu ini sudah berhasil dibudidayakan oleh Kelompok Tani Hutan Agro Mulyo Lestari, dan untuk mendukung pengembangan ini akan ada pembangunan sumur bor disini untuk pengairan," tambahnya.
Selain itu gabungan kelompok petani pembudidaya alpukat Siger Batu yang tergabung dalam kelompok perhutanan sosial tersebut pun mendapatkan bantuan alat ekonomi produktif berupa tank semprot, mesin pencacah rumput dan ranting.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung produksi dan banyaknya pohon alpukat dari berbagai jenis dan varietas yang menghasilkan pada 2022 memiliki jumlah total produksi sebanyak 51.101 kuintal, tanaman yang menghasilkan ada 113.230 pohon, dengan rata-rata hasil per pohon 45,13 kilogram.
Untuk kabupaten dengan produksi terbanyak ada di Kabupaten Lampung Timur dengan jumlah produksi 14.556 kuintal, lalu Lampung Barat sebanyak 8.513 kuintal, dan Lampung Selatan berjumlah 6.006 kuintal.
"Saya mengapresiasi masyarakat yang ada Desa Giri Mulyo Kecamatan Marga Sekampung Kabupaten Lampung Timur yang mampu membudidayakan alpukat Siger Batu meski sulit. Sebab biasanya petani mau menanam varietas yang enak, dengan tanah subur, banyak air dan harga murah," ujar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melalui keterangan yang diterima di Bandarlampung, Rabu.
Ia pun mengajak masyarakat untuk mengembangkan budidaya varietas unggul lokal alpukat Siger Batu guna meningkatkan perekonomian.
"Tanpa harus dipaksa, masyarakat di sini sudah sadar menanam, sehingga fungsi lahan yang ada ini bisa terjaga kembali sebagai hutan lindung yang ekosistemnya baik. Dan di sisi lain bisa dimanfaatkan untuk kehidupan karena punya nilai ekonomis yang bisa mensejahterakan masyarakat, jadi perlu dikembangkan di tempat lain,"ucapnya.
Dia menjelaskan alpukat Siger Batu merupakan salah satu buah unggul lokal yang dikembangkan oleh petani Lampung Timur, melalui kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Lampung.
"Keunggulan alpukat Siger ini dari ukurannya besar, lalu cepat berbuah, memiliki rasa yang lezat, bijinya kecil serta bisa beradaptasi dengan kondisi tanah yang berbatu dan kurang subur," katanya.
Ia melanjutkan penanaman alpukat Siger tersebut dilakukan dengan media tanam yang cukup berbeda, dimana penanaman dilakukan di daerah bebatuan vulkanik yang kurang subur.
"Alpukat Siger Batu ini sudah berhasil dibudidayakan oleh Kelompok Tani Hutan Agro Mulyo Lestari, dan untuk mendukung pengembangan ini akan ada pembangunan sumur bor disini untuk pengairan," tambahnya.
Selain itu gabungan kelompok petani pembudidaya alpukat Siger Batu yang tergabung dalam kelompok perhutanan sosial tersebut pun mendapatkan bantuan alat ekonomi produktif berupa tank semprot, mesin pencacah rumput dan ranting.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung produksi dan banyaknya pohon alpukat dari berbagai jenis dan varietas yang menghasilkan pada 2022 memiliki jumlah total produksi sebanyak 51.101 kuintal, tanaman yang menghasilkan ada 113.230 pohon, dengan rata-rata hasil per pohon 45,13 kilogram.
Untuk kabupaten dengan produksi terbanyak ada di Kabupaten Lampung Timur dengan jumlah produksi 14.556 kuintal, lalu Lampung Barat sebanyak 8.513 kuintal, dan Lampung Selatan berjumlah 6.006 kuintal.