Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung menyatakan kegiatan SigeRun menjadi sarana mengembangkan akseptasi digitalisasi pembayaran dan memperkuat edukasi rupiah di provinsi tersebut.
"Dalam rangkaian Siger Fest 2025 ini kami mengadakan SigeRun, di mana memanfaatkan tren lari sebagai sarana untuk membudayakan hidup sehat serta berolahraga. Dan juga menumbuhkan kesadaran Cinta Bangga dan Paham Rupiah," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung Bimo Epyanto di Bandarlampung, Minggu.
Ia mengatakan adanya kegiatan SigeRun juga menjadi upaya memperkuat edukasi rupiah dan perluasan akseptasi pembayaran digitalisasi melalui pemanfaatan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"Dan juga memperluas edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah untuk membangun ekonomi digital di Lampung yang inklusif, efisien, dan berdaya saing dengan tetap menjunjung Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara," katanya.
Dalam kegiatan ini, juga telah dilakukan peluncuran QRIS Tap bagi wilayah Lampung untuk memperluas digitalisasi pembayaran.
"QRIS Tap merupakan salah satu metode pembayaran nirsentuh, kalau biasanya saat menggunakan QRIS kita harus memasukkan password ini tidak perlu hanya perlu tap melalui handphone," ujar Bimo.
Menurut dia, dengan penerapan ini maka pembayaran dan transaksi menggunakan QRIS akan lebih mudah, cepat dan nyaman.
"Melalui kegiatan lari ini harapannya pengetahuan serta penggunaan pembayaran digital makin meluas ke masyarakat. Dan uang pendaftaran dari para peserta lari hari ini pun akan didonasikan untuk membeli peralatan kesehatan bagi rumah sakit yang ada di Lampung," katanya.
Peserta dalam kegiatan SigeRun 5 kilometer Bank Indonesia Lampung mencapai kurang lebih 2.000 orang peserta.
Baca juga: BI: Penggunaan QRIS Lampung hingga Juni 2025 capai 6,8 juta transaksi
Baca juga: BI Lampung: QRIS 3x3 Siger Slam 2025 perluas transaksi digital
Baca juga: Sebanyak 28 masjid di Metro gunakan QRIS untuk donasi dan infak
