Tanggamus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus, Lampung, memastikan jelang Idul Adha 1444 Hijriah hewan ternak jenis sapi, kambing dan kerbau di wilayah tersebut bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD) atau kulit berbenjol.

Sekretaris Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Tanggamus, Ari Priyanto, saat dihubungi dari Pesisir Barar, Jumat, mengatakan bahwa sejak awal 2023 hingga saat ini tidak ditemukan kasus PMK dan LSD.

"Untuk saat ini kasus PMK dan LSD Belum ditemukan, kita masih jalan vaksin PMK dan LSD, dan kami tetap mengimbau agar para peternak untuk selalu waspada terkait penyebaran wabah penyakit yang menyerang hewan ternak," kata dia.

Ia mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk pemeriksaan hewan kurban jelang Idul Adha, mengingat kasus tersebut mulai marak di beberapa daerah.

"Kita membentuk tim pemeriksa hewan kurban di 5 Puskeswan yaitu Bulok, Pugung, Pulau Panggung, Kota Agung, dan Semaka," katanya.

Ia juga mengatakan, pihak dinas akan memperketat pengawasan pasar hewan ternak sapi, kambing dan kerbau, menjelang Idul Adha, serta memperketat lalu lintas ternak.

Pihaknya sudah mengimbau kepada pemilik hewan ternak untuk selalu menjaga kesehatan sapi dan selalu membersihkan lingkungan kandang.

"Dengan memberi pakan yang sehat dan cukup serta menjaga kebersihan lingkungan kandang agar nyamuk nggak masuk dan menyerang ternak," kata nya pula.

Hingga saat ini Kabupaten Tanggamus, kaya dia, untuk penyakit LSD dan PMK pada hewan ternak belum ada yang terpapar.

Selain itu, pihaknya akan terus melakukan pengecekan hewan ternak ke sejumlah titik terlebih dahulu dan memperketat pengawasan khususnya terhadap kesehatan hewan ternak yang hendak di kurban saat Idul Adha 1444 Hijriah.

Sementara itu sebelumnya Kementerian Pertanian sudah memberikan atensi serius agar setiap daerah dapat mengantisipasi merebaknya wabah LSD pada sapi.

Wabah LSD tidak menular dari hewan ke manusia (zoonosis). Akan tetapi wabah ini sangat cepat menyebar ke sapi yang lain apabila ada satu sapi yang terjangkiti wabah tersebut.

Pewarta : Riadi Gunawan
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024