Pesisir Barat (ANTARA) - Sejumlah warga Desa Wayharu Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, menyebutkan jaringan internet 4G di daerahnya masih lemot atau lambat meski tower Base Transceiver Station (BTS) Bakti Kominfo yang dibangun tahun 2022 di desa itu sudah diresmikan pada awal 2023.

"Untuk telpon susah, sinyal internet 4G lemot, kadang kita mengirim pesan sekarang, masuk baru 4 jam kemudian," kata Sutrisno, salah satu warga yang berada di dekat area tower BTS Desa Wayharu, Lampung, Jumat.

Ia mengatakan, sejak tower BTS Bakti Kominfo tersebut diresmikan pada awal tahun 2023, kendala jaringan yang lemot menjadi masalah utama bagi warga setempat.

"Kalau kekuatan sinyal penuh, tapi lemot atau susah untuk berkomunikasi. Kalau mau sedikit lancar, itu sekitar pukul 23.00 sampai 12.00 WIB, dan itu pun jarang juga," kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa  (Pekon) Siring Gading, Rohman Pratin, menyebutkan desanya berdekatan langsung dengan tower BTS itu, dan banyak keluhan warga terkait dengan manfaat BTS baru itu untuk kelancaran berkomunikasi.

"Sekarang ini kan sejumlah warga sudah mulai melakukan aktivitas dengan online, seperti warga kita yang kuliah, atau siswa siswi kita yang sekolah, dan keluhan mereka tidak bisa menggunakan jaringan internet karena lemot," kata Rohman.

Ia juga mengatakan, tower BTS itu sejak diresmikan pada tahun 2023, warga tetap sulit mengakses internet.

"Banyak yang mengeluh kepada kita. Ada juga yang bikin status di WA jaringan lemot, jaringan bobrok lah. Namanya kita kepala desa, kita selalu memberikan tanggapan seperti meminta mereka sabar karena  daerah kita terisolir, kita harus berterima kasih dengan yang sudah ada," katanya.

Untuk pemeliharaan dan penjagaan tower BTS Bakti Kominfo yang baru tersebut, kata dia, sampai saat ini belum ada.

"Untuk masalah penjagaan dan perawatan oleh petugas sampai saat ini belum ada, namun dulu pernah satu kali ada pengecekan terhadap tower, namun itu satu kali," ujarnya.

Desa (Pekon) Wayharu adalah desa 3T (terdepan, terluar, tertinggal), dan akses jalan menuju pekon tersebut sangat memprihatinkan.

Akses jalan menuju kampung itu melewati hutan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
 
Proyek pengadaan BTS 4G yang dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) merupakan proyek pengadaan sinyal 4G untuk masyarakat di daerah 3 T (terdepan, terluar dan tertinggal). 

Pewarta : Riadi Gunawan
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024