Mesuji (ANTARA) - Harga singkong di Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung naik tipis dari Rp1.000/kg menjadi Rp1.315 perkilogram sehubungan permintaan atas komoditas tersebut cenderung meningkat.
Salah seorang pedagang pengumpul singkong, Santoso, di Kecamatan Mesuji timur, Jumat, mengatakan bahwa pabrik singkong setempat membeli singkong dari petani dengan harga rata-rata Rp1.315/kg.
"Harga singkong cukup tinggi dipicu oleh permintaan yang meningkat, sedangkan pasokan singkong dari petani terbatas," kata petani sekaligus pengusaha pengumpul singkong di Kecamatan Mesuji timur
Menurut dia, perdagangan singkong dalam beberapa pekan terakhir meningkat volumenya.
Harga jual singkong perlahan naik seiring dengan peningkatan permintaan pasokan dari pabrik.
"Awal Maret lalu harga singkong masih berkisar Rp1.000 per kilogram, dan sekarang dihargai Rp1.315 per kilogram," ujarnya.
Dia menyatakan, tingginya harga jual singkong di tingkat pabrik karena pasokan singkong dari petani semakin sedikit, sementara jumlah pabrik pengolahan singkong banyak bermunculan sehingga berebut pengadaan bahan baku singkong.
Sementara areal kebun singkong semakin menyempit, karena hampir sebagian petani mengembangkan tanaman padi dan budi daya karet dan kelapa sawit.
Kebanyakan pabrikan di Mesuji bermitra dengan petani singkong. Pihak pabrik memberikan jaminan harga jual dan petani menyiapkan pasokan singkong yang diperlukan.
Hamid, warga Kecamatan Way Serdang mengatakan sekarang mulai musim kemarau dan kondisi cuaca cocok untuk menanam singkong.
Ia mengemukakan, petani yang berlokasi di daerah kering (daratan) cenderung bertahan menanam singkong, meski ada juga yang beralih mengembangkan tanaman karet.
Beberapa petani di Mesuji sekarang sudah mulai panen singkong.
Salah seorang pedagang pengumpul singkong, Santoso, di Kecamatan Mesuji timur, Jumat, mengatakan bahwa pabrik singkong setempat membeli singkong dari petani dengan harga rata-rata Rp1.315/kg.
"Harga singkong cukup tinggi dipicu oleh permintaan yang meningkat, sedangkan pasokan singkong dari petani terbatas," kata petani sekaligus pengusaha pengumpul singkong di Kecamatan Mesuji timur
Menurut dia, perdagangan singkong dalam beberapa pekan terakhir meningkat volumenya.
Harga jual singkong perlahan naik seiring dengan peningkatan permintaan pasokan dari pabrik.
"Awal Maret lalu harga singkong masih berkisar Rp1.000 per kilogram, dan sekarang dihargai Rp1.315 per kilogram," ujarnya.
Dia menyatakan, tingginya harga jual singkong di tingkat pabrik karena pasokan singkong dari petani semakin sedikit, sementara jumlah pabrik pengolahan singkong banyak bermunculan sehingga berebut pengadaan bahan baku singkong.
Sementara areal kebun singkong semakin menyempit, karena hampir sebagian petani mengembangkan tanaman padi dan budi daya karet dan kelapa sawit.
Kebanyakan pabrikan di Mesuji bermitra dengan petani singkong. Pihak pabrik memberikan jaminan harga jual dan petani menyiapkan pasokan singkong yang diperlukan.
Hamid, warga Kecamatan Way Serdang mengatakan sekarang mulai musim kemarau dan kondisi cuaca cocok untuk menanam singkong.
Ia mengemukakan, petani yang berlokasi di daerah kering (daratan) cenderung bertahan menanam singkong, meski ada juga yang beralih mengembangkan tanaman karet.
Beberapa petani di Mesuji sekarang sudah mulai panen singkong.