Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi optimistis rasio desa berlistrik di daerahnya pada 2020 mencapai 100 persen.
"Pada tahun 2019 ini rasionya telah tercapai 98,56 persen," katanya di Bandarlampung, Kamis.
Ia menyebutkan masih ada sekitar 60 desa yang belum teraliri listrik. Pada 2019 sudah terselesaikan 40 desa, termasuk Dusun Kalangan dan Pulau Pahawang Induk.
Menurutnya, dalam waktu dekat akan bertambah daya listriknya, sehingga pada 2020 sudah tidak ada lagi desa yang tidak teraliri listrik.
Arinal juga mengatakan bahwa kawasan pariwisata seperti Pahawan harus teraliri listrik.
Gubernur Arinal menjelaskan bahwa daerah Pahawang merupakan kebanggaan pariwisata Lampung.
Ia menjelaskan ke depannya akan menjadikan wilayah ini menjadi salah satu ikon pariwisata Lampung, terlebih daerah ini akan teraliri listrik PT PLN.
"Kalau nantinya sudah terang, hatinya pun sudah terang. Artinya masyarakat Pahawang harus terbuka dan ramah dengan pengunjung yang datang, baik wisatawan lokal maupun internasional. Selain itu, harus turut menjaga dan memelihara biota laut Pahawang untuk menarik minat para wisatawan ke depannya," ujarnya.
Gubernur Arinal menuturkan bahwa tugas PLN adalah menerangkan, tetapi perkembangan industri, ekonomi, pariwisata ada di luar PLN.
"Listrik memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Untuk itu, Pemerintah akan terus mendorong percepatan berbagai pembangunan infrastruktur kelistrikan di Provinsi Lampung, salah satunya dengan menambah energi PLTU yang telah disetujui dan akan terselesaikan dalam waktu 1-2 tahun. Sehingga benar-benar terwujud Lampung Terang Berjaya," tegas Gubernur Arinal.
Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Pengembangan Regional Sumatera PT PLN (Persero) Budi Pangestu menjelaskan bahwa empat tahun lalu kondisi kelistrikan di Pulau Sumatera dan Lampung masih banyak kekurangan dan mengalami defisit.
"Alhamdulillah, sekarang kita sudah mempunyai cadangan sekitar 6-10 persen. Tentunya ini akan terus didorong, dan paling tidak cadangan kita dapat di angka 30 persen," jelasnya.
Budi menjelaskan saat ini terdapat 385 desa di Sumatera yang belum mendapat listrik dari PLN.
"Untuk masyarakat Pahawang yang sampai saat ini masing menggunakan genset, insya Allah kalau sambungan kabel laut tegangan menengah (SKLTM) sudah jadi, maka listrik di Pahawang akan teraliri," jelasnya.
Pembangunan SKLTM Pahawang ini sepanjang 1,8 km, terdiri atas empat tahap yaitu produksi dan pengiriman kabel, penggelaran SKLTM, konstruksi jaringan darat, dan pengoperasian. Ditargetkan akhir tahun 2019 atau awal Januari 2020 SKLTM ini dapat terselesaikan.
Baca juga: 72 Desa di Lampung Belum Terpasang Listrik
"Pada tahun 2019 ini rasionya telah tercapai 98,56 persen," katanya di Bandarlampung, Kamis.
Ia menyebutkan masih ada sekitar 60 desa yang belum teraliri listrik. Pada 2019 sudah terselesaikan 40 desa, termasuk Dusun Kalangan dan Pulau Pahawang Induk.
Menurutnya, dalam waktu dekat akan bertambah daya listriknya, sehingga pada 2020 sudah tidak ada lagi desa yang tidak teraliri listrik.
Arinal juga mengatakan bahwa kawasan pariwisata seperti Pahawan harus teraliri listrik.
Gubernur Arinal menjelaskan bahwa daerah Pahawang merupakan kebanggaan pariwisata Lampung.
Ia menjelaskan ke depannya akan menjadikan wilayah ini menjadi salah satu ikon pariwisata Lampung, terlebih daerah ini akan teraliri listrik PT PLN.
"Kalau nantinya sudah terang, hatinya pun sudah terang. Artinya masyarakat Pahawang harus terbuka dan ramah dengan pengunjung yang datang, baik wisatawan lokal maupun internasional. Selain itu, harus turut menjaga dan memelihara biota laut Pahawang untuk menarik minat para wisatawan ke depannya," ujarnya.
Gubernur Arinal menuturkan bahwa tugas PLN adalah menerangkan, tetapi perkembangan industri, ekonomi, pariwisata ada di luar PLN.
"Listrik memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Untuk itu, Pemerintah akan terus mendorong percepatan berbagai pembangunan infrastruktur kelistrikan di Provinsi Lampung, salah satunya dengan menambah energi PLTU yang telah disetujui dan akan terselesaikan dalam waktu 1-2 tahun. Sehingga benar-benar terwujud Lampung Terang Berjaya," tegas Gubernur Arinal.
Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Pengembangan Regional Sumatera PT PLN (Persero) Budi Pangestu menjelaskan bahwa empat tahun lalu kondisi kelistrikan di Pulau Sumatera dan Lampung masih banyak kekurangan dan mengalami defisit.
"Alhamdulillah, sekarang kita sudah mempunyai cadangan sekitar 6-10 persen. Tentunya ini akan terus didorong, dan paling tidak cadangan kita dapat di angka 30 persen," jelasnya.
Budi menjelaskan saat ini terdapat 385 desa di Sumatera yang belum mendapat listrik dari PLN.
"Untuk masyarakat Pahawang yang sampai saat ini masing menggunakan genset, insya Allah kalau sambungan kabel laut tegangan menengah (SKLTM) sudah jadi, maka listrik di Pahawang akan teraliri," jelasnya.
Pembangunan SKLTM Pahawang ini sepanjang 1,8 km, terdiri atas empat tahap yaitu produksi dan pengiriman kabel, penggelaran SKLTM, konstruksi jaringan darat, dan pengoperasian. Ditargetkan akhir tahun 2019 atau awal Januari 2020 SKLTM ini dapat terselesaikan.
Baca juga: 72 Desa di Lampung Belum Terpasang Listrik