Jakarta (ANTARA Lampung) - Yosep Adi Prasetyo yang biasa disapa Stanley terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2016-2019 menggantikan Ketua sebelumnya Prof Bagir Manan.

Pada pemilihan yang dilakukan oleh sembilan anggotanya, di Sekretariat Dewan Pers Jakarta, Rabu (23/3), Stanley yang sebelumnya pernah menjadi jurnalis Majalah Jakarta Jakarta dan termasuk salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Stanley akan menjabat sebagai Ketua Dewan Pers hingga 2019.

Selain memilih ketua, terpilih pula Ahmad Djauhar sebagai Wakil Ketua Dewan Pers 2016-2019.

Sebelum pemilihan ketua dan wakil ketua Dewan Pers itu, kepengurusan Dewan Pers periode lalu (2013-2016) yang dipimpin Bagir Manan melakukan serah terima kepada anggota Dewan Pers periode 2016-2019.

Sembilan aggota Dewan Pers yang baru adalah Hendry Ch Bangun, Nezar Patria, dan Ratna Komala dari unsur wartawan. Ahmad Djauhar, Jimmy Silalahi, dan Reva Deddy Utama dari unsur pimpinan perusahaan pers. Imam Wahyudi, Sinyo Hary Sarundajang, dan Yosep "Stanley" Adi Prasetyo dari unsur tokoh masyarakat.

Yosep "Stanley" Adi Prasetyo lahir di Malang, Jawa Timur, 20 Juni 1959 adalah tokoh masyarakat, pemerhati hukum dan penulis aktif dari Indonesia. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua dan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) periode 2007-2012.

Ia sering menjadi pembicara di berbagai seminar, pelatihan dan forum baik lokal, nasional maupun internasional, terutama topik sekitar media, jurnalisme, konflik, kekerasan, HAM, dan reformasi sektor keamanan.

Sekitar tahun 2000 hingga 2005, ia pernah juga menjadi Tim Pokja Reformasi Polri yang dibentuk Polri-Kemitraan dan ikut menyusun academic paper Konsep Pertahanan Republik Indonesia. Ia juga aktif melakukan beberapa penelitian bersama, di antaranya adalah penelitian yang dilakukan bersama Prof Dr Olle Tornquist dari Universitas Oslo, Norwegia. Sebagai penulis, ia termasuk penulis produktif, karya tulisannya tersebar di berbagai media massa. Sebanyak 67 buku telah ditulis dan dieditnya.

Stanley menempuh pendidikan di SMAK St. Albertus, Malang, dan melanjutkan ke Teknik Elektronik Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Stanley sebelumnya anggota Dewan Pers dari unsur tokoh masyarakat 2013-2016, Wakil Ketua dan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) periode 2007-2012, Direktur Eksekutif Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Direktur PT MELIN yang membawahi KBR 68H dan Radio Namlapan, Direktrur School for Boradcast Media (SBM).

Dia juga Anggota Kehormatan Seumur Hidup Aliansi Jurnalis Timor Leste (AJTL), Anggota Majelis Etik AJI (2003-2005), Anggota Pokja Reformasi Polri (2003), Anggota Tim Adhoc Kerusuhan 13-14 Mei 1998 (2003),  Dosen di Universitas Kristen Satya Wacana, Dosen Fikom Universitas Tarumanegara, Jakarta.

Stanley adalah pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI), pendiri Tim Relawan Kemanusiaan (TRUK), Solidaritas Nusa Bangsa (SNB), ProPatria, Cinema Society, ELKASA, DEMOS, IMSS, anggota Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), anggota Dewan Pakar INTI, dan anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA).


Pewarta :
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024