Bandarlampung (ANTARA) - Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Fatikhatul Khoiriyah menilai kedelai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai salah satu komoditas unggulan daerah.
"Lampung ini salah satu wilayah yang tanahnya sangat subur, dan masih banyak lahan yang bisa diberdayakan. Karena itu, kami mendorong petani agar tidak hanya fokus pada padi, jagung, atau singkong, tetapi juga mulai melirik kedelai sebagai alternatif komoditas unggulan,” ujar Fatikhatul dalam pernyataan, Jumat..
Menurut Ketua Fraksi PKB itu, pengembangan kedelai sejalan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Pemerintah daerah, kata dia, sudah mulai mengambil langkah strategis melalui kegiatan panen raya dan pendampingan petani di beberapa wilayah.
"Kita mengapresiasi pemerintah yang telah melakukan langkah-langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan di Lampung. Panen raya kemarin di Lampung Utara menjadi bukti bahwa kedelai bisa tumbuh baik di Lampung dan punya nilai ekonomi yang menjanjikan," ucapnya.
Fatikhatul menegaskan, agar pengembangan kedelai berjalan efektif, dibutuhkan desain kebijakan yang sistematis. Ia menilai perlu ada sosialisasi dan dukungan hilirisasi agar petani memiliki kepastian pasar.
"Pemerintah harus membangun sistem yang jelas. Jadi ketika petani menanam kedelai, mereka tahu hasilnya akan dibeli siapa dan digunakan untuk apa. Jangan sampai mereka bingung setelah panen karena tidak ada pembeli," tegasnya.
Ia menambahkan Komisi II DPRD Lampung kedepannya juga berkomitmen untuk merumuskan berbagai langkah strategis dalam mendorong kedelai sebagai komoditas alternatif unggulan.
"Permintaan bahan pangan seperti tahu dan tempe di masyarakat sangat tinggi. Kalau bahan bakunya bisa dipenuhi dari Lampung dengan kualitas yang baik, tentu pelaku usaha tidak perlu lagi mengandalkan kedelai impor," ujarnya.
