Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi mengatakan para siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi 35 Bandarlampung telah memulai proses pembelajaran setelah melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan serta pengenalan asrama.
"Setelah 29 September kemarin siswa melakukan pemeriksaan kesehatan, saat ini untuk prosesnya para siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi 35 Bandarlampung sudah memulai kegiatan belajar sama seperti Sekolah Rakyat Menengah Atas 32 Lampung Selatan," ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan proses pembelajaran di Sekolah Rakyat Terintegrasi 35 Bandarlampung dilakukan untuk jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
"Untuk Sekolah Rakyat 35 Bandarlampung dan Sekolah Rakyat 34 Lampung Timur disebut sebagai Sekolah Rakyat Terintegrasi karena memang pembelajarannya dilakukan terintegrasi untuk anak-anak putus sekolah di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama," katanya.
Dia mengharapkan dengan dimulainya proses pembelajaran, para siswa yang sempat putus sekolah bisa kembali mendapatkan haknya memperoleh pendidikan.
Tanggapan tambahan dikatakan oleh Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 35 Bandarlampung Anton Hamidi.
"Setelah masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) selama dua pekan, akan dilanjutkan dengan masa persiapan bagi siswa yang berlangsung selama tiga bulan. Jadi di situ bisa terlihat kecakapan siswa berdasarkan literasi, numerasi, membaca, menulis, menghitung dasar. Setelah masa tiga bulan itu berlalu baru, nanti akan ditentukan siswa melanjutkan untuk pelajaran yang ditempuh selanjutnya," ujar Anton Hamidi.
Ia melanjutkan untuk kegiatan pembelajaran di masa awal akan diawali dengan kegiatan perkenalan hubungan sekolah dan asrama, berkenalan dengan teman, mengenal potensi diri, akan ada tes talenta untuk melihat potensi bakat dan minat per individu siswa.
"Jumlah siswa disini total sebanyak 75 orang, terdiri dari 50 orang di jenjang sekolah dasar dan 25 orang di jenjang sekolah menengah pertama. Siswa ini berasal dari desil 1 dan 2. Jumlah rombongan belajar ada dua untuk kategori sekolah dasar satu rombongan belajar dan satu rombongan belajar untuk sekolah menengah pertama," tambahnya.
