Lampung Selatan (ANTARA) - Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) Reni Apriyani Syaiful Anwar menyebutkan peran seorang ibu sangat penting dalam penanganan stunting.
"Peran ibu sangat strategis dalam penanganan stunting. Maka dari itu jadilah agen perubahan yang mampu mengubah ketidaktahuan menjadi pengetahuan,” kata Reni Apriyani Syaiful Anwar di Kalianda, Kamis.
Ia memastikan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya penanganan stunting adalah dengan melakukan sosialisasi secara berkala, salah satunya melalui seminar.
Melalui sosialisasi tersebut, ia selalu menekankan pemberian gizi terbaik sejak dalam kandungan merupakan investasi paling fundamental bagi masa depan bangsa agar terbebas dari stunting.
“Memberikan gizi terbaik sejak dalam kandungan adalah investasi paling jujur dan mendasar untuk membangun Lampung Selatan yang unggul,” ucapnya.
Tidak hanya peran ibu, ia menerangkan pentingnya sinergi antara ibu, bidan desa, dan posyandu agar pemberian makanan tambahan dan edukasi gizi bisa tepat sasaran, khususnya pada periode 1000 hari pertama kehidupan yang disebut sebagai golden period perkembangan anak.
"Kami ingin mendorong kreativitas ibu-ibu dalam memperhatikan gizi keluarga, membangun solidaritas antaranggota, serta mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap pemenuhan gizi ibu dan anak," ujarnya.
Ia menegaskan kegiatan sosialisasi dapat membawa perubahan perilaku positif bagi para ibu hamil dan menyusui, serta memperkuat komitmen DWP Lampung Selatan dalam mendukung program pemerintah menuju generasi bebas stunting dan berkualitas.
Baca juga: Wamen sebut Sekolah Garuda perkuat semangat generasi muda mencapai kemajuan
Baca juga: Mendukbangga: Perbaikan sanitasi, MCK, bedah rumah dapat entaskan stunting
Baca juga: PTPN I Regional 7 dan BKKBN bersinergi turunkan angka Stunting di Lampung
