Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung menyampaikan capaian realisasi peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN) di Lampung sebesar Rp703,5 miliar hingga awal Juni 2025.
"Berdasarkan data Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Provinsi Lampung sampai dengan 16 Juni 2025, realisasi peningkatan penggunaan produksi dalam negeri sebesar Rp703,5 miliar atau 37 persen dari target," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung Evie Fatmawaty saat dihubungi di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan sedangkan untuk target belanja penggunaan produksi dalam negeri di Provinsi Lampung selama 2025 sebesar Rp1,9 triliun.
"Dalam mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri, Pemerintah Provinsi Lampung telah membuat Surat Edaran Nomor 045/1784/V.26/2023 untuk pelaksanaan belanja yang ada di semua dinas," katanya.
Ia menjelaskan hal tersebut akan terus didorong untuk meningkatkan keberpihakan ataupun kegiatan afirmasi dari pemerintah, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, swasta kepada sektor UMKM serta pengembangan produk lokal.
"Kami juga sudah mendorong agar industri kecil menengah bisa meningkatkan kualitas produk dan peningkatan produksi melalui pelatihan, serta penerbitan sertifikasi standarisasi industri," ucap dia.
Sebelumnya dalam mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri di Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung juga telah melakukan kegiatan business matching, dan berbagai kegiatan lainnya dalam meningkatkan kapasitas produk dalam negeri.
Diketahui juga pada 2023 potensi belanja 40 persen dari belanja modal dan barang atau jasa Provinsi Lampung sebesar Rp1,3 triliun, dengan realisasi belanja produk dalam negeri mencapai 98,8 persen.
