Kesulitan memenuhi kebutuhan hidup akibat telat menerima gaji, kata dia, tidak hanya dialami Sapti, tetapi seluruh nakes yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tersebar di daerah ini.
Bahkan ada rekannya, sesama nakes, di wilayah Kecamatan Ipuh, yang terpaksa pinjam uang melalui pinjaman online (pinjol) untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Teman saya itu suami istri nakes di wilayah ini. Karena belum gajian, mereka terpaksa pinjam uang di pinjol untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mukomuko Abdiyanto mengatakan sepengetahuannya semua ASN di lingkungan pemerintah daerah (pemda) setempat sudah gajian.
"Kalau ada orang kesehatan yang belum gajian, maka persoalan itu coba ditanyakan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes), karena mereka pengguna anggaran. Tidak mungkin Sekda yang mengurus semua ASN," ujarnya.
Ia mengatakan hal itu tergantung dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing sebagai pengguna anggaran.
Prosedurnya itu, kata dia, pengajuan anggaran untuk pembayaran gaji dari dinas terlebih dahulu kepada Badan Keuangan Daerah (BKD), setelah itu baru dicairkan.