Sisa material longsor timbulkan kemacetan parah di jalan lintas Liwa-Krui

id Lampung Barat ,Ruas jalan ,Longsor

Sisa material longsor timbulkan kemacetan parah di jalan lintas Liwa-Krui

Suasana saat truk Fuso yang terjabek di sisa material longsor yang mengakibatkan kemacetan parah di Lampung Barat. ANTARA/HO.

Lampung Barat (ANTARA) - Sisa material longsor yang menimbun sebagian badan jalan lintas Liwa Kabupaten Lampung Barat-Krui Kabupaten Pesisir Barat, masih mengakibatkan kemacetan parah di wilayah tersebut, sementara aparat terkait terus berupaya mengatasinya.

Kasat Lantas Polres Lampung Barat Iptu David Pulner saat dihubungi dari Lampung Selatan Sabtu mengatakan, Kemacetan parah itu diakibatkan adanya sebuah truk fuso yang terjebak di sisa material longsor hingga membuat jalan tersebut tidak bisa dilewati. 

 

Karena itu pihaknya sudah menerjunkan personil untuk datang ke lokasi guna membantu proses evakuasi dan mengurai kemacetan arus lalu lintas.

"Personil kita sudah ada dilokasi untuk membantu proses evakuasi dan mengurai kemacetan yang terjadi. Kami mengimbau pengendara agar berhati-hati jika ingin bepergian menuju Pesisir Barat ataupun sebaliknya agar menunggu akses jalan benar-benar bisa dilalui agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.

Kasat Lantas juga meminta kepada seluruh pengendara yang melintasi jalan tersebut agar lebih berhati-hati ketika akan melintas di ruas jalan tersebut.

Kemudian koordinator teknik lapangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Satker Wilayah ll Rusmadi Gani mengatakan, pihaknya sudah mengetahui terkait adanya kendaraan yang terjebak di sisa material longsor yang ada di ruas Jalan Nasional yang menghubungkan dua kabupaten itu.

Dengan adanya kejadian itu pihaknya mengerahkan satu unit alat berat untuk membantu evakuasi truk fuso yang terjebak itu.

"Kita akan kerahkan alat berat, saat ini masih di perjalanan dari Krui, Pesisir Barat karena memang alat berat sedang standby di sana untuk antisipasi bencana tanah longsor di delapan titik di sana, tetapi kita pastikan melakukan evakuasi terhadap sisa material longsor yang ada untuk memperlebar ruas jalan yang bisa dilalui," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya sementara hanya melakukan penanganan darurat terhadap titik rawan longsor yang terjadi sejak satu tahun terakhir itu.

Sedangkan untuk penanganan secara permanen, katanya, akan segera dilakukan pertengahan tahun sekitar bulan Juni hingga Juli 2024. Pihaknya berkomitmen melakukan perbaikan secara maksimal.

"Saat ini kita hanya melakukan penanganan sementara atau perapihan pada titik ruas jalan tersebut, solusinya nanti kita akan melakukan evakuasi terhadap sisa material agar ruas jalan yang bisa dilalui pengendara lebih lebar, karena saat ini akses jalannya memang masih sempit, dan bila kendaraan over tonase melintas pasti akan terjebak," katanya.

Rusmadi menjelaskan, ada beberapa pertimbangan yang membuat pihaknya belum melakukan penanganan terhadap sisa material longsor yang ada.

Menurutnya apabila sisa material dipaksakan untuk dievakuasi justru memperburuk keadaan, karena tekanan material yang turun dari atas akan lebih banyak, terlebih saat ini memasuki musim hujan.

"Kalau dipaksakan maka ditakutkan akan lebih parah terlebih kondisi geografis di sana kan masuk dalam kawasan TNNBS sehingga kita tidak boleh ceroboh melakukan penanganan. Karena itu dilakukan penanganan sementara sebelum dilakukan perbaikan secara permanen, mengingat lebih takut kami sebenarnya kalau pekerjaan itu tidak tuntas tahun ini," katanya.

Dia berharap ke depan proses perbaikan secara permanen bisa dilakukan sesuai target yang telah ditentukan, sehingga ruas Jalan Nasional tersebut bisa dilalui dengan aman dan nyaman.

Namun pihaknya tetap mengimbau para pengendara agar berhati-hati ketika melintas khususnya ketika musim hujan sebelum dilakukan perbaikan secara permanen.

"Kami mengimbau kepada pengendara agar tetap berhati-hati terlebih saat ini memasuki musim hujan khususnya di titik-titik rawan bencana alam di ruas Jalan Nasional, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Intinya kita harus berhati-hati, kami juga pasti akan melakukan yang terbaik," katanya.