Udara di Kota Bengkulu masih tercemar akibat kabut asap

id Udara di Bengkulu masih tercemar,DLH Kota Bengkulu,Pemkot Bengkulu,Bengkulu,Kota Bengkulu masih tercemar kabut asap

Udara di Kota Bengkulu masih tercemar akibat kabut asap

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu Riduan. ANTARA/Anggi Mayasari

Kabut asap di Kota Bengkulu masih kiriman dari kabupaten atau provinsi tetangga, katanya
Kota Bengkulu (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu mencatat, hingga saat ini udara di wilayah tersebut masih tercemardengan kategori sedang dengan indeks standar pencemaran udara (Ispu) dan PM 2,5 yaitu 68 akibat kabut asap.
 
Sebab pada nilai ambang batas (NAB) udara untuk Ispu normal di angka 0 hingga 50 dan Particulate Matter (PM2,5) atau partikel debu berukuran kecil dari atau sama dengan 2.5 mikrometer yaitu 65 gram/m³ 0 hingga 20.
 
"Dari peralatan ISPU yang dimiliki bahwa kondisi kualitas udara di Kota Bengkulu dalam keadaan sedang sebab masih tercatat 68," kata Kepala DLH Kota Bengkulu di Bengkulu, Kamis.
 
Untuk penyebab masih tingginya tingkat pencemaran udara di Kota Bengkulu disebabkan karena masih adanya kabut asap serta partikel debu yang tinggi akibat cuaca buruk yang terjadi beberapa waktu lalu.
 
Meskipun demikian, terang Riduan, pencemaran udara saat ini masih dalam tahap toleransi, namun bagi beberapa orang yang tidak tahan dengan kadar udara seperti tersebut cukup mengganggu.
 
Oleh karena itu, pihaknya menyarankan agar masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, sebab saat ini kualitas udara tidak begitu baik jika dibandingkan dengan biasanya.
 
"Kabut asap di Kota Bengkulu masih kiriman dari kabupaten atau provinsi tetangga, sebab titik api di Kota Bengkulu terkendali sehingga kualitas udara di Kota Bengkulu terpengaruhi dengan kondisi daerah tetangga," kata Riduan.
 
Selain itu, kabut asap yang terjadi di Kota Bengkulu sejak beberapa waktu terakhir merupakan kiriman dari daerah lain seperti dari kabupaten tetangga atau dari Provinsi Sumatera Selatan.
 
Meskipun demikian, ia berharap dengan sebentar lagi memasuki musim hujan tepatnya pada awal November 2023, dapat mengurangi kabut asap setempat.
 
Selain itu, Riduan juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu untuk menghindari aktivitas di luar rumah agar terhindar dari penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
 
"Kita telah membuat tim untuk karhutla dan bisa dikatakan terkendali karena lahan kosong untuk pertanian sangat terbatas dan kita juga telah melakukan penyuluhan di tingkat kelurahan dan melarang masyarakat untuk membakar sampah," tuturnya.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Bengkulu Elfriza di Bengkulu juga mengimbau agar masyarakat tidak membakar sampah dan melakukan uji emisi kendaraan agar agar tidak menyumbangkan pencemaran udara.
 
"Diimbau untuk masyarakat jangan membakar sampah apalagi saat ini udara lagi kering dan tidak ada hujan sehingga ditakutkan akan terjadi kebakaran yang menimbulkan polusi dan rajin mengetes emisi kendaraan agar tidak menyumbangkan pencemaran udara," sebutnya.