Kota Bengkulu (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu mencatat, hingga saat ini udara di wilayah tersebut masih tercemardengan kategori sedang dengan indeks standar pencemaran udara (Ispu) dan PM 2,5 yaitu 68 akibat kabut asap.
Selain itu, kabut asap yang terjadi di Kota Bengkulu sejak beberapa waktu terakhir merupakan kiriman dari daerah lain seperti dari kabupaten tetangga atau dari Provinsi Sumatera Selatan.
Meskipun demikian, ia berharap dengan sebentar lagi memasuki musim hujan tepatnya pada awal November 2023, dapat mengurangi kabut asap setempat.
Selain itu, Riduan juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu untuk menghindari aktivitas di luar rumah agar terhindar dari penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
"Kita telah membuat tim untuk karhutla dan bisa dikatakan terkendali karena lahan kosong untuk pertanian sangat terbatas dan kita juga telah melakukan penyuluhan di tingkat kelurahan dan melarang masyarakat untuk membakar sampah," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Bengkulu Elfriza di Bengkulu juga mengimbau agar masyarakat tidak membakar sampah dan melakukan uji emisi kendaraan agar agar tidak menyumbangkan pencemaran udara.
"Diimbau untuk masyarakat jangan membakar sampah apalagi saat ini udara lagi kering dan tidak ada hujan sehingga ditakutkan akan terjadi kebakaran yang menimbulkan polusi dan rajin mengetes emisi kendaraan agar tidak menyumbangkan pencemaran udara," sebutnya.