Rasyidin menyampaikan gajah liar yang merusak tanaman warga tersebut diperkirakan sebanyak 20 ekor dan itu termasuk kawanan besar.
"Kebun kami arah menuju gunung emas, tepatnya di menara pemantau gajah, kalau kita kumpulkan semua, luas yang dirusak lebih kurang mencapai dua hektare," ujarnya.
Rasyidin berharap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dan pemerintah daerah dapat membantu menghalau gajah tersebut agar tidak kembali lagi ke perkebunan warga.
Sementara itu, Kepala Resort BKSDA Aceh Jaya Supriadi menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima informasi terkait gajah liar yang masuk dan merusak tanaman warga Desa Panggong, Kecamatan Krueng Sabee.
Kabar dari salah seorang warga setempat, kata dia, meminta BKSDA agar bisa memberikan marcon untuk mengusir jauh kawanan gajah liar tersebut.
"Mereka meminta marcon dan untuk sementara waktu kita berikan marcon kepada para petani, semoga saja gajah tersebut bisa kembali ke habitatnya setelah di halau dengan marcon," kata Supriadi.