Bandarlampung (ANTARA) - Dua mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila) Muhamad Ridwan dan Sasmita Ningrum, berhasil menciptakan alat dan sistem monitoring kualitas udara berbasis Internet of Things (IoT) yang sangat canggih dan presisi.
"Alat yang kami kembangkan ini mampu mendeteksi beberapa polutan udara penting, seperti nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan partikel materi berukuran 10 mikrometer (PM10)," kata Mahasiswa Unila Muhamad Ridwan, dalam keterangan yang diterima, di Bandarlampung, Jumat.
Ia berharap kehadiran alat ini bisa membantu para pakar lingkungan dan pemerintah dalam mengukur dan mengidentifikasi tingkat polusi udara di suatu wilayah.
"Salah satu keunggulan utama dari inovasi ini adalah integrasinya dengan sebuah website, yang memungkinkan akses bagi siapa saja, kapan saja, dan di mana saja selama terhubung dengan jaringan internet," kata dia.
Ia mengatakan dengan alat ini pengguna dapat memantau data kualitas udara secara real-time dan memperoleh informasi yang berguna untuk mengambil tindakan pencegahan apabila tingkat polusi udara mencapai level yang berbahaya.
"Kami pun berharap dengan adanya alat dan sistem monitoring ini, kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas udara akan semakin meningkat. Selain itu, data yang terkumpul dapat menjadi acuan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan perlindungan lingkungan," kata dia.
Mahasiswa lainnya, Sasmita menambahkan, selama proses pengembangan, mereka telah berusaha untuk menjaga kualitas dan akurasi data dari alat tersebut.
"Hasil pengujian menunjukkan tingkat akurasi yang baik, sehingga diharapkan alat ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam memantau dan mengurangi polusi udara," kata dia.
Presentasi kedua mahasiswa ini mendapat sambutan yang positif dari PT. HAS Environmental, sebuah perusahaan yang sudah memiliki kerja sama dengan FMIPA Unila sebelumnya.
General Manager PT. HAS Environmental Robbi Nugroho Sutrisno menyatakan antusiasmenya untuk melakukan tindak lanjut dari presentasi tersebut.
"Kami berencana merumuskan upaya keberlanjutan dalam pengembangan alat ini hingga menjadi produk kebanggaan dalam negeri untuk menopang kualitas lingkungan yang lebih baik," ujarnya.
Dekan FMIPA Unila Dr. Eng. Heri Satria, S.Si., M.Si., juga memberikan apresiasi terhadap karya para mahasiswa ini dan mengungkapkan kebanggaannya terhadap prestasi mereka.
"Inovasi ini menandai langkah maju FMIPA Unila dalam mendukung penelitian dosen dan mahasiswa serta kerja sama dengan pihak industri. Dengan begitu, FMIPA Unila berusaha menghasilkan para peneliti di bidang MIPA yang memahami kebutuhan industri lokal di Indonesia dan dunia internasional," kata dia.