Jakarta (ANTARA) - Perusahaan akuakultur, e-Fishery berhasil meraih pendanaan Seri D senilai 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3 triliun.
Pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk mengakselerasi target perusahaan dalam mengembangkan komunitas pembudidaya di Indonesia, serta meningkatkan transaksi pakan ikan dan ikan segar di eFishery.
“Saat ini perikanan budidaya merupakan sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri perikanan global. Dukungan strategis yang kami terima dari para investor akan membantu eFishery merevolusi seluruh industri melalui integrasi pembudidaya ikan dan petambak udang skala kecil, dengan ekosistem eFishery yang mencakup seluruh rantai nilai bisnis budidaya perikanan,” ujar Co-Founder dan CEO eFishery Gibran Huzaifah dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Ronde pendanaan seri D dipimpin oleh 42XFund, perusahaan manajemen investasi global asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang didukung oleh Kumpulan Wang Persaraan atau KWAP (Diperbadankan) yang merupakan perusahaan dana pensiun terbesar asal Malaysia, responsAbility (rA) yang merupakan perusahaan manajemen aset asal Swiss, 500 Global yang merupakan perusahaan modal ventura multi tahap, serta beberapa investor baru lainnya.
Investor awal seperti Northstar, Temasek, dan Softbank turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini. Sementara itu, Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat pendanaan secara eksklusif.
Dengan demikian, Gibran menilai investasi terbaru ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap ekosistem akuakultur terintegrasi yang dimiliki eFishery.
Ekosistem terintegrasi dari eFishery yang meliputi marketplace pakan ikan dan udang, platform penjualan produk ikan dan udang segar secara bisnis ke bisnis, serta akses keuangan bagi pembudidaya ikan, telah mendukung lebih dari 70 ribu pembudidaya ikan dan petambak udang di lebih dari 280 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Berdasarkan riset terbaru dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), sepanjang tahun 2022 eFishery mampu menyumbang Rp3,4 triliun atau setara dengan 1,55 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) sektor akuakultur Indonesia.
Maka dari itu, Gibran mengungkapkan pendanaan seri D akan digunakan untuk pengembangan komunitas pembudidaya ikan serta petambak udang dari eFishery, yang menargetkan lebih dari satu juta kolam budidaya di Indonesia pada tahun 2025. eFishery juga akan memanfaatkan pendanaan untuk meningkatkan transaksi pakan ikan dan produk akuakultur segar di platform ini.
Pengembangan komunitas petambak sejalan dengan upaya eFishery untuk meningkatkan ekspor produk udang dalam negeri yang bebas kimia dan antibiotik serta dapat ditelusuri sepenuhnya ke pasar internasional, sekaligus mendekatkan konsumen dan petambak.