Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengelola Komplek Pemakaman China di Kota Pangkalpinang merupakan makam warga keturunan Tionghoa terbesar di Asia Tenggara, guna meningkatkan kunjungan wisatawan di daerah itu.
"Kami segera berkoordinasi dengan Pemkot Pangkalpinang dan pengurus pemakaman, agar pengelolaan pemakaman ini lebih baik lagi," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan komplek Pemakaman China di Kota Pangkalpinang memiliki luas 19,9 hektare merupakan makam terbesar di Indonesia juga Asia Tenggara, dapat menjadi daya tarik wisatawan manca negara untuk berwisata di Negeri Serumpun Sebalai ini.
"Saya menginginkan perkuburan ini dapat diurus dengan baik tata kelolanya, seperti kebersihan dan kerapiannya, sehingga bisa dijadikan salah satu tujuan wisata," ujarnya.
Menurut dia, hal semacam ini dapat dimanfaatkan potensinya, karena memang sudah menyandang nama sebagai pemakaman terbesar se-Asia Tenggara, pemakaman Sentosa ini juga selalu ramai di berbagai perayaan etnis Tionghoa, salah satunya Cheng Beng atau sembahyang kubur.
"Kita harus buat semua orang tahu, kalau di Bangka ada pekuburan China yang memang tempatnya bisa liat keindahan kota, lalu rapi, bersih, dan cantik," ujarnya.
Ia ingin memastikan bahwa masih ada atau tidak ketersediaan tanah untuk makam selanjutnya. Oleh karena itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak Pemkot Pangkalpinang mengenai hal ini.
"Ini bisa nanti dikelola lebih baik lagi, lebih rapi lagi, bisa dilihat ini ada tumpukan sampah, kan sayang kalau begini jadi mengganggu pemandangan. Nanti kita koordinasikan lagi ke Pemerintah Kota (Pemkot Pangkalpinang) juga yayasannya. Jadi, yayasannya tidak mengurus sendiri," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Babel kelola Makam China terbesar di Asia Tenggara