Lampung Selatan (ANTARA) - Erupsi pada Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda yang berada di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis, sekitar pukul 00.13 WIB, menimbulkan munculnya kolom abu setinggi kurang lebih 750 meter di atas puncak (kurang lebih 907 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu yang ditimbulkan oleh erupsi GAK teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi membenarkan erupsi yang terjadi pada Gunung Aanak Krakatau hari ini.
"Erupsi yang terjadi pada subuh tadi, berarti sudah 4 kali erupsi sejak tiga hari lalu," kata Andi, saat dihubungi dari Bandarlampung, Kamis.
Selanjutnya, dia mengatakan, erupsi Gunung Anak Krakatau ini sering terjadi dalam sepekan terakhir ini.
"Satu kali erupsi pada Selasa (3/1). Dua kali pada Rabu (4/1) pada pukul 14.10 WIB dan 15.09 WIB. Dan yang keempat subuh tadi sekitar pukul 00.13 WIB," kata dia pula.
Dia mengatakan, erupsi ini terekam di seismograf dengan durasi 1.590 detik.
"Erupsi yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 1.590 detik," ujarnya lagi.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau kembali erupsi
Baca juga: Gunung Anak Krakatau kembali erupsi, warga Pulau Sebesi resah