Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim mengatakan bahwa Prabowo Subianto berada pada posisi paling nyaman untuk mendapatkan tiket menjadi calon presiden (capres).
"Kita akan tunggu, siapa kira-kira yang akan menjadi kompetitor Prabowo Subianto di Pilpres 2024 nanti," kata Abdul sebagaimana rilis yang diterima di Jakarta, Selasa.Penilaian itu, kata Abdul, didasari pada dua variabel yang bisa dijadikan rujukan untuk menghitung peluang tokoh yang berpeluang diusung menjadi calon presiden (capres), yakni dari sisi elektoral melalui tolak ukur survei dan melalui potensi mendapatkan tiket pencapresan dari sembilan partai politik yang berkursi di DPR RI.
Dari variabel sisi elektoral melalui tolak ukur survei, Abdul menyebut, hingga saat ini Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menjadi kelompok terdepan yang jauh meninggalkan kandidat-kandidat potensial capres lainnya.
"Dalam survei SSI pada Oktober ini, elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 30,3 persen, disusul Ganjar sebesar 22,3 persen dan Anies sebesar 20,8 persen," katanya.
Kemudian, ujar Hakim, bila dilihat dari sisi potensi mendapatkan tiket pencapresan dari sembilan parpol berkursi di DPR RI, maka dari tiga nama dengan tingkat elektabilitas tertinggi ialah Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang telah dideklarasikan secara resmi oleh parpol sebagai capres.
"Yakni Prabowo Subianto dari Partai Gerindra dan Anies Baswedan dari Partai NasDem. Sementara dua lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil, hingga saat ini belum ada parpol yang secara resmi mencapreskan mereka," ujarnya
Merujuk pada dua variabel itu, maka disimpulkan bahwa Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang paling memiliki peluang untuk menjadi capres. Namun, menurutnya kans Prabowo lebih besar untuk mendapatkan tiket capres.
"Karena Prabowo yang diusung Partai Gerindra hanya butuh satu teman koalisi dari delapan parpol berkursi lainnya di DPR RI untuk bisa mendapatkan tiket capres, kecuali dengan PPP. Saat ini, Gerindra sudah bergandengan dengan PKB yang komposisi kursi-nya sudah di atas 20 persen," tuturnya.
Sementara Anies Baswedan yang diusung Partai NasDem, lanjutnya, jika tidak berkoalisi diantara Partai Golkar dan PKB, maka harus membutuhkan minimal dua teman koalisi parpol lain yang berkursi di DPR RI. Di mana, dua parpol yang santer akan bekerja sama dengan NasDem adalah PKS dan Partai Demokrat.
"Akan tetapi, koalisi ini hingga saat ini belum juga berhasil menemui titik sepakat karena ada tarik-menarik yang cukup kuat dalam variabel siapa yang akan mendampingi Anies," ucapnya.