Zuckeberg beri bocoran teknologi kacamata pintar terbarunya

id Mark Zuckeberg, Meta, EssilorLuxottica, Facebook, CEO Meta, CEO Facebook

Zuckeberg beri bocoran teknologi kacamata pintar terbarunya

Ilustrasi. CEO Facebook Mark Zuckeberg saat memberikan kesaksian di Komite Jasa Keuangan DPR AS di Washington, Amerika Serikat, foto diambil 23 Oktober 2019. (REUTERS/Erin Scott)

Dengan demikian pengguna bisa berinteraksi dengan dunia virtual menggunakan gerakan jari

Jakarta (ANTARA) - CEO Meta Mark Zuckeberg memberikan sedikit "bocoran" terkait teknologi terbarunya hasil kolaborasi dengan EssilorLuxottica dengan keunggulan utama bisa "mengontrol" perangkat lainnya.

Adapun kacamata itu nantinya terhubung dengan sebuah gelang, meski baru berupa prototipe nantinya kedua perangkat itu akan memungkinkan penggunaan antarmuka saraf.

"Di sini Leonardo (CEO EssilorLuxottica) menggunakan prototipe gelang antarmuka saraf EMG (elektromiografi) kami, yang pada akhirnya akan memungkinkan Anda mengontrol kacamata dan perangkat lain," kata Zuckerberg dalam unggahan "bocoran" kacamata pintar itu di Facebook miliknya, seperti dilansir dari Reuters, Kamis.

Kacamata pintar dengan kecanggihan terbaru itu memang sempat diunggulkan oleh Meta pada 2021, Meta menyebutkan akan mengembangkan gelang dan kacamata yang terhubung agar bisa mengontrol realitas virtual.

Dengan demikian pengguna bisa berinteraksi dengan dunia virtual menggunakan gerakan jari.

Kabarnya Mark Zuckerberg tengah berada di Milan untuk membahas rencana kacamata pintar baru dengan perusahaan kacamata itu.

Kerja sama Meta dengan EssilorLuxottica sudah berlangsung sejak 2020 dengan konsep kerjasama multitahun untuk mengembangkan kacamata masa depan.

Mereka saat ini sudah menjual kacamata dengan model klasik Ray-Ban Wayfarer yang disematkan teknologi, memungkinkan pemakainya untuk mengambil foto dan mendengarkan musik dan panggilan, mulai dari 299 dolar AS.

Selain Meta, perusahaan raksasa teknologi lainnya seperti Amazon.com Inc, Apple Inc dan Google Alphabet Inc telah bergabung dengan bisnis teknologi yang dapat dikenakan (wearable tech), mengembangkan kacamata augmented reality (AR) yang diharapkan bisa menggantikan posisi ponsel.

Untuk Google bahkan mengakuisisi layanan teknologi pelacakan kebugaran Fitbit dengan harga 2,1 miliar dolar AS.