Jakarta (ANTARA) - Google kembali menghadirkan inovasi layanan berupa opsi bagi pengguna perangkat pintarnya yaitu Google Pixels untuk bisa memperbaiki ponselnya dari beberapa masalah.
Misalnya seperti masalah pada baterai, kamera, dan layar yang umum ditemukan pada ponsel- ponsel seperti dikutip dari Google 9to5, Minggu.
Perbaikan manual yang bisa dilakukan oleh pengguna perangkat Pixels itu akan tersedia di kawasan Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Eropa, dan Australia.
Adapun suku cadang serta panduan untuk perbaikan dihasilkan dari kemitraan Google bersama iFixit.
iFixit merupakan perusahaan asal Negeri Paman Sam yang memang menjual produk- produk suku cadang perangkat pintar dan menyediakan panduan perbaikan perangkat secara manual bagi pembelinya.
Adapun beberapa suku cadang yang didapatkan oleh pengguna Pixels saat menggunakan layanan ini di antaranya adalah pembuka ponsel, perekat pengganti, alat penghisap, pinset, hingga alat pelepas SIM terintegrasi.
Beberapa seri Pixels yang suku cadangnya sudah tersedia untuk diperbaiki secara manual oleh penggunanya di kemitraan tersebut adalah Pixel 2 hingga Pixel 5.
"Kami akan mengevaluasi setiap model Pixel yang baru agar semakin mudah untuk diperbaiki jika bermasalah dan tentunya akan membuatnya tak perlu membutuhkan banyak usaha, perangkat, atau pun material dalam proses perbaikannya ini. Kami juga membuat pelatihan, dokumentasi, dan juga perangkat bisa tersedia di mitra resmi kami," kata Chief Operating Officer Consumer Hardware Google Ana Corrales dalam unggahan blog-nya.
Adapun beberapa panduan manual perbaikan yang akan menyusul tersedia ialah Pixel 5a, Pixel 6, dan Pixel 6 Pro.
Pengguna yang merasa masih membutuhkan bantuan teknisi tetap bisa mendatangi langsung pusat perbaikan Google untuk memperbaiki perangkatnya.
Google berencana program serupa juga bisa dilakukan untuk perbaikan perangkat pintarnya yang lain seperti Chromebook.
Sebelumnya kemitraan sejenis pernah dilakukan oleh iFixit dengan jenama asal Korea Selatan Samsung.
Jenama ponsel pintar lainnya Motorola juga dikabarkan tengah mengembangkan secara mandiri layanan perbaikan manual untuk para penggunanya dengan skema serupa.