Banda Aceh fokus kembangkan 7 sektor investasi

id Banda Aceh,investasi,investor,perizinan usaha,DPM-PTSP,ekonomi,bisnis,pariwisata,perikanan,infrastruktur

Banda Aceh fokus kembangkan 7 sektor investasi

Bundaran Simpang Lima Banda Aceh. ANTARA/Rahmat Fajri

Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Banda Aceh memfokuskan pengembangan investasi di tujuh sektor yakni perdagangan, jasa dan koperasi, industri, infrastruktur, energi, pariwisata, serta perikanan dan kelautan.

"Kita terus mempersiapkan sektor strategis guna menarik minat pelaku usaha baik dalam negeri maupun luar negeri, kita fokuskan pengembangan investasi," kata Kepala DPMPTSP Kota Banda Aceh Muchlis di Banda Aceh, Rabu.

Muchlis mengatakan pihaknya terus mempromosikan peluang investasi di Banda Aceh guna mempercepat realisasi dan meningkatkan iklim investasi.

Menurut dia, pihaknya juga mempermudah proses investasi dengan menyediakan berbagai macam layanan secara terpadu, serta pemberian informasi terkait potensi investasi di Banda Aceh, hingga koordinasi dengan instansi terkait.

"Wali Kota Banda Aceh saat ini telah menyiapkan dua proyek investasi yang siap ditawarkan kepada investor baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN)," ujarnya.

Muchlis menyebutkan adapun kegiatan yang ditawarkan tersebut yaitu Proyek Gemilang yang merupakan gabungan dari Nurul Arafah Islamic Center (NAIC) dan Banda Aceh Business Center (BSB).

"Proyek Gemilang merupakan inisiasi membangun Islamic Center berkelas dunia sebagai destinasi wisata islami, sementara Banda Aceh Business Center sebagai pusat lifestyle," katanya.

Sementara itu, Kabid Penanaman Modal Modal DPMPTSP Kota Banda Aceh Cut Maisarah merinci investasi kedua proyek investasi tersebut. Pertama, NAIC merupakan proyek pengembangan pusat kegiatan keagamaan di antaranya pendidikan, ibadah, zikir, serta rekreasi.

Area NAIC mencapai 7.245 m2 dengan pembebasan lahan sebesar 19.331 m2.

"Total investasi dari Nurul Arafah Islamic Center mencapai 24,2 juta dolar AS atau setara Rp331 miliar," kata Maisarah.

Sedangkan, untuk Banda Aceh Business Center memiliki luas tanah 11.727 m2, yang diperuntukkan khusus untuk perdagangan dengan estimasi total investasi mencapai 33,8 juta dolar AS atau setara Rp461 miliar.