Pontianak (ANTARA) - Pawadi Jihad, sutradara sekaligus penulis film pendek "Bibir Merah Siapa yang Punya" berbagi pengalamannya memenangi ajang Short Film Pitching Project (SFPP), Europe on Screen 2021.
“Short Film Pitching Project adalah ajang kompetisi yang pertama kali dimulai pada Europe on Screen 2018, untuk memberikan ruang serta kesempatan bagi para pembuat film muda di Indonesia dalam berkarya. Alhamdulillah berkesempatan ikut dan terpilih sebagai pemenang,” kata sineas asal Pontianak itu di Pontianak, Kalimantan Barat pada Kamis.
Atas kemenangan itu, dia mendapatkan dana parsial produksi film dari EOS Rp12 juta, dana pasca-produksi audio film sebesar Rp10 juta, satu voucher kursus pendek editing dan dua voucher kursus pendek penulisan naskah dari SAE Indonesia, serta paket hadiah eksklusif dari Kemala Home Living.
Pawadi mengaku menekuni seni audio visual sejak tahun 2008, ia senang membuat beberapa film pendek dan sudah terseleksi diberbagai festival dalam dan luar negeri. Ia juga aktif dalam mendirikan rumah produksi Gertak Film, serta terlibat dalam pergerakan komunitas film di Kalimantan Barat.
“Bersama kawan-kawan saya saya mendirikan komunitas film main-main dan telah mengadakan berbagai program edukasi serta festival lokal dalam membangkitkan antusiasme masyarakat Kalimantan Barat terhadap film,” katanya.
Baginya, festival film Europe on Screen 2021 adalah wadah silang pikiran dan kreativitas bagi generasi pembuat film muda di Indonesia.
Tiga dari delapan presentasi ide film pendek terpilih dari berbagai daerah Indonesia berkesempatan untuk mendapatkan dana produksi parsial dari Europe on Screen, SAE Indonesia, serta hadiah eksklusif dari Kemala Home Living.
Berikut adalah delapan ide dari 152 sub misi presentasi film pendek yang terpilih dalam EoS 2021 yaitu Bibir Merah Siapa yang Punya” (Pontianak), “Catch to Release” (Jakarta), “Frikadeller” (Bandung), “Irama Rama” (Surabaya), “Mr Boulanger” (Jakarta), “Potion 77” (Jakarta), “Santa Koes” (Tangerang Selatan), dan “What Ceti Does (Riwayat Ceti)” (Bogor).
“Untuk sinopsis mohon maaf kami belum bisa share ya, karena project ini masih dalam tahap pengembangan, masih panjang prosesnya. Project ini agar bisa diproduksi dengan maksimal, namun kalau premis awal, tentu film ini mengangkat isu tentang seorang yang menjadi bahan olokan dan bahkan bahan tertawaan di lingkungan terdekatnya,” kata dia.
Pawadi mengaku, dalam penggarapan film pendeknya tersebut, dia tidak memerlukan persiapan khusus. "ni hanya respon ia terhadap lingkungan terdekat, jadi pada intinya cerita ini terlintas dari pikiran, kemudian dituangkan dalam sebuah cerita."
Berita Terkait
Komisi I DPRD Lampung siap dampingi P3K 2020/2021 ke Menpan-RB
Senin, 18 Maret 2024 8:48 Wib
Sejak 2021 Pemkot Bandarlampung sudah terbitkan 24.863 NIB
Minggu, 15 Oktober 2023 18:56 Wib
Roberto Mancini mundur dari posisi pelatih timnas Italia
Senin, 14 Agustus 2023 5:56 Wib
Esteban Ocon klaim podium pertama Alpine sejak 2021 di GP Monako
Senin, 29 Mei 2023 5:45 Wib
Disebut termasuk pejabat terkaya, Kepala Satpol PP DKI sebut dirinya salah isi data LHKPN 2021
Selasa, 20 Desember 2022 17:02 Wib
BPS sebut tingkat pengangguran Bandarlampung di 2021 capai 104.868 jiwa.
Kamis, 20 Oktober 2022 18:05 Wib
Pj Bupati Mesuji terima penghargaan dari pemerintah atas capaian WTP 2021
Kamis, 20 Oktober 2022 6:03 Wib
Kemenangan di GP Aragon 2021 buka mata pebalap Ducati Bagnaia
Jumat, 16 September 2022 3:51 Wib