Rupiah berpotensi melemah terkait Biden dan PSBB

id Rupiah,Dolar,Kurs,pengetatan psbb

Rupiah berpotensi melemah terkait Biden dan PSBB

Ilustrasi - Uang kertas rupiah Indonesia dengan kalkulator. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis berpotensi melemah dibayangi kebijakan pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa-Bali, kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.

Pada pukul 9.36 WIB rupiah melemah 25 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp13.920 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.895 per dolar AS.

"Dari eksternal, Partai Demokrat yang hampir dipastikan menguasai senat bakal memberi tekanan ke dolar AS karena prospek stimulus AS yang lebih besar bisa digulirkan dengan mudah oleh Pemerintah Biden," katanya.
 
Partai Demokrat memenangkan satu perlombaan Senat AS di Georgia dan memimpin dalam perlombaan lainnya pada Rabu (6/1/2020), semakin dekat mengungguli kubu Republik yang akan memberi mereka kendali atas Kongres dan kekuatan untuk memajukan tujuan kebijakan Presiden terpilih Joe Biden.

Analis umumnya memperkirakan senat yang dikendalikan Demokrat menjadi positif untuk pertumbuhan ekonomi secara global dan dengan demikian bagi sebagian besar aset berisiko, tetapi negatif untuk obligasi dan dolar karena anggaran AS dan defisit perdagangan semakin membengkak.

Kendati demikian, kebijakan pengetatan pembatasan pergerakan di Jawa-Bali dari 11 hingga 25 Januari 2020 dapat menekan nilai tukar.

"Di sisi lain rencana PSBB di Jawa Bali bisa memberi tekanan ke rupiah karena kebijakan ini berpotensi melambatkan pertumbuhan ekonomi Tanah Air," ujar Ariston.

Ada pun pembatasan yang diperketat antara lain pembatasan Work From Office (WFO) hanya menjadi 25 persen dan Work From Home (WFH) menjadi 75 persen, kegiatan belajar mengajar masih akan daring, dan sektor esensial khusus kebutuhan pokok masih akan beroperasi 100 persen namun dengan protokol kesehatan.

Selanjutnya pembatasan jam buka pusat perbelanjaan alias mal sampai jam 19.00 WIB. Untuk restoran 25 persen dan pemesanan makanan harus take away dan delivery bisa tetap buka.

Untuk konstruksi masih tetap berjalan 100 persen dengan protokol kesehatan ketat dan rumah ibadah dibatasi 50 persen. Fasilitas umum ditutup sementara dan moda transportasi diatur lebih jauh.

Ariston memperkirakan pada akhir tahun rupiah bergerak di kisaran Rp13.850 per dolar AS hingga Rp13.950 per dolar AS.

Pada Rabu (6/1) lalu, rupiah ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp13.895 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.915 per dolar AS.