"Produk apa yang happening saat ini pastinya rumah tapak. Kalau ditanya saat ini properti apa yang happening? Untuk di daerah Jakarta adalah rumah tapak," ujar Andy dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa malam.
Selain itu dia juga menambahkan bahwa di beberapa daerah luar Jakarta saat ini properti yang sedang diminati adalah rumah tapak. Properti rumah tapak di setiap daerah dinilai bagus dan berbeda-beda karakternya.
"Kategori bagus itu adalah akses, bukan lokasi. Lokasi bagus namun aksesnya jelek maka properti itu akan kurang diminati," kata praktisi marketing properti tersebut.
Andy menjelaskan bahwa lokasi yang bagus tidaklah menentukan segalanya, namun akses yang bagus yang sangat menentukan. Jadi yang paling utama adalah akses.
Namun kalau lokasi properti tersebut berada di tengah kota dan aksesnya bagus, tentunya properti tersebut memiliki nilai plus.
Terkait properti apartemen, menurut Andy, di Jakarta sendiri bisa terjual dan diminati tergantung pada target pasar yang jelas.
Untuk properti perkantoran mengalami kelesuan di masa pandemi Covid-19, termasuk harganya sedang mengalami penurunan signifikan.
Faktor lainnya yang kemungkinan membuat perkantoran mengalami kelesuan adalah kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) yang dijalankan perusahaan-perusahaan.
Sebelumnya Asosiasi Real Estate Broker Indonesia atau Arebi mengungkapkan properti rumah tapak mendominasi tahun ini yang dikenal sebagai tahun pandemi COVID-19.
Kendati demikian, menurut Ketua Arebi Lukas Bong, properti-properti tersebut harus dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian konsumen dan booming di pasar properti.