Jakarta (ANTARA) - Legenda Manchester United (MU) Gary Neville mengatakan cara Liga Premier menangani krisis pandemi Virus Corona sebagai "bencana".
Sejumlah klub Liga Premier dikritik karena memaksa cuti staf nonpemain.
Liverpool Sabtu pekan lalu mengatakan bahwa sejumlah stafnya akan menerima gaji 80 persen dari seharusnya sesuai dengan skema retensi kerja pemerintah Inggris.
Tottenham, Newcastle, Norwich dan Bournemouth juga memutuskan untuk mencutikan secara paksa staf non pemainnya.
Baca juga: Penampilan Bale mendapat pujian dari Legenda MU
Neville menyebut cara para pejabat liga menangani pandemi virus corona sebagai "buruk" dan mengkritik mereka lambat menunda pertandingan pada awal negeri ini diserang wabah.
Dia juga mengecam klub-klub menyasar gaji pemain dan terlambat dalam mendukung klub-klub liga bawah.
"Sepak bola sudah terlalu banyak pemangku kepentingan dengan bermacam kepentingan," kata Neville lewat Twitter seperti dikutip ESPN, sembari menyatakan mempersatukan klub, fans dan pertandingan adalah hal paling penting.
Legenda Liverpool Jamie Carragher juga mengecam bekas klubnya yang disebutnya sudah kehilangan harga diri setelah merumahkan sejumlah stafnya.
Sebaliknya sejumlah politisi Inggris menyebut pesepak bola yang tak masuk sukarela memangkas gajinya sebagai imoral, namun pencipta gol terbanyak MU sepanjang masa Wayne Rooney menyebut tekanan publik agar pemain mau menerima pemotongan gaji sebagai amat memalukan.
Baca juga: Legenda MU tertawakan klaim Cristian Ronaldo
Legenda MU, Garry Neville kecam cara Liga Premier tangani krisis Virus Corona
Sepak bola sudah terlalu banyak pemangku kepentingan dengan bermacam kepentingan