Bandarlampung (ANTARA) -
Bupati Waykanan, Provinsi Lampung, Raden Adipati Surya menghadiri acara pengajian dalam Rangka Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1441 H, di Kecamatan Kasui.
"Memperingati Isra Mi’raj Nabi Agung Muhammad SAW sebagai satu peristiwa yang sangat luar biasa, yaitu perjalanan Rasulullah SAW dari Makkah ke Baitul Maqdis, kemudian ke Sidratul Muntaha menghadap Pencipta alam semesta dan Pemeliharanya,”kata Raden Adiparti Surya, di Waykanan, Rabu
Menurutnya, Peristiwa ini tidak akan dilupakan kaum muslimin, karena perintah sholat lima waktu sehari semalam diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW pada saat Isra dan Mi raj ini. Tiang agama ini tidak akan lepas dari peristiwa Isra dan Miraj Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam. Peristiwa ini terjadi antara bulan sebelum Rasulullah SAW diperintahkan untuk melakukan hijrah ke Yatsrib (Madinah). Allah SWT juga mengisahkan peristiwa agung ini di Surat Al-Isra ayat pertama.
“Saya berharap peringatan Isra Miraj maupun hari besar Islam lainnya untuk senantiasa dilaksanakan, dalam rangka meningkatkan kualitas iman dan ibadah kita, serta bisa menambah ketaatan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, sehingga kita semua mampu memberi ketauladanan bagi yang lain, serta mampu menjadi panutan bagi anak-anak kita,”jelasnya
Selain menghadiri acara Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1441 H, pada acara tersebut juga dilakukan Peresmian Pembangunan Masjid Hanna Binti Abdurrahman As-Sulaimy Kampung Kota Way Kecamatan Kasui, yang dilakukan oleh Bupati Waykanan Raden Adipati Surya.
“Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang memiliki prakarsa untuk melaksanakan pembangunan Masjid tersebut,”kata Adipati yang juga pernah menjabat ketua HIPMI Waykanan itu.
Adipati menjelaskan, masjid merupakan sebaik-baiknya tempat di muka bumi ini, Konsep mendirikan masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah, atau tempat berkumpul, namun masjid juga memiliki peran untuk membangkitkan kekuatan rohaniah.
Selain itu, Di zaman Rasulullah, masjid bahkan berfungsi sebagai markas mengatur strategi peperangan, dan zaman sekarang dapat difungsikan sebagai tempat musyawarah untuk menstrategikan pembangunan di setiap kampung. Mengingat selama ini masjid bukan hanya berperan sebagai tempat beribadah semata, melainkan juga sebagai pusat kegiatan umat Islam.
“Saya berharap, agar masyarakat di sekitar Masjid baru ini untuk bersama-sama dapat memakmurkan dan menjadikannya sebagai pusat kebudayaan dan pengetahuan kajian ilmu Islam. Bukan hanya mendirikannya saja, namun tanggungjawab besar bagi kita bersama, adalah untuk memakmurkannya,” ungkapnya
