Seekor harimau diduga masuk Kampus Unsri Indralaya, BKSDA cek ke lokasi

id harimau,harimau sumatera

Seekor harimau diduga masuk Kampus Unsri Indralaya, BKSDA cek ke lokasi

Ilustrasi Harimau Sumatera (Foto : Antara/HO)

Kepala Kebun Riset Unsri Kampus Indralaya M Umar Harun, di Palembang, Kamis, membenarkan adanya laporan mahasiswa dan penyadap yang mengaku telah melihat individu satwa serupa harimau pada dua hari berbeda.
Palembang (ANTARA) - Seekor harimau sumatera dilaporkan telah enam hari terakhir muncul di area kebun riset di dalam Kompleks Universitas Sriwijaya (Unsri) Kampus Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Kepala Kebun Riset Unsri Kampus Indralaya M Umar Harun, di Palembang, Kamis, membenarkan adanya laporan mahasiswa dan penyadap yang mengaku telah melihat individu satwa serupa harimau pada dua hari berbeda.

"Ini dua versi, ada yang bilang macan tapi ada juga mengatakan harimau," ujarnya.
Baca juga: Harimau di Muara Enim belum tertangkap

Menurut dia, laporan kemunculan dugaan harimau pertama kali diterimanya pada Sabtu (4/1), saat seorang mahasiswa tengah melaksanakan riset di kebun kelapa sawit, mahasiswa tersebut mengaku mendengar suara auman namun tidak melihat wujud sumber suara karena langsung berlari ketakutan.

Laporan kedua diterima pada Selasa (7/1), saat seorang penyadap mengaku melihat hewan sebesar anak sapi yang memiliki belang, lokasinya tidak jauh dari lokasi laporan pertama, namum penyadap itu melihatnya dari jarak cukup jauh dan menjelang maghrib, sehingga tidak terlalu jelas.

"Kami juga sudah ke lokasi dan melihat ada jejak-jejak, tapi kami belum tahu apa itu jejak macan atau harimau karena kami bukan ahlinya," ujar Umar Harun.

Terkait laporan tersebut, ia sudah mengimbau seluruh civitas akademika untuk menghentikan sementara aktivitas riset di area perkebunan Unsri. Pihaknya juga telah melapor ke BKSDA untuk meminta bantuan pengecekan.

Area kebun riset Kampus Unsri Indralaya, kata dia, memiliki luas 200 hektare yang didominasi semak belukar, 30 hektare di antaranya merupakan kebun sawit aktif dan 15 hektare kebun karet.

Kebun tersebut berbatasan dengan kebun warga yang dibatasi tembok beton setinggi dua meter dan membentang puluhan kilometer tersambung dengan seluruh tembok pagar Kampus Unsri Indralaya.

"Setahu kami di dalam perkebunan itu memang masih banyak babi, tapi untuk predator semacam harimau atau macam kami belum pernah lihat," kata Umar pula.
Baca juga: BKSDA Sumsel berjanji segera tangkap harimau di Muara Enim

Sebelum adanya laporan dari Unsri, sempat juga beredar informasi harimau terlihat oleh warga di perkebunan Desa Sri Kembang Badar, Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir pada Kamis (2/1).

Kepala BKSDA Sumsel Genman Suhefti Hasibuan mengatakan telah menerima laporan terkait kemunculan satwa diduga harimau tersebut, namun pihaknya akan mengecek untuk memastikan kebenarannya.

"Yang pasti selama ini kami tidak punya data keberadaan harimau di lokasi tersebut (Ogan Ilir), dan juga lokasi dengan kantong harimau terdekat jaraknya mencapai 90 kilometer," ujar Genman.

Tutupan lahan di antara kantong habitat dan Unsri cenderung sangat kecil, kata dia lagi, sehingga secara ilmiah kecil juga kemungkinan ada harimau di lokasi tersebut.
Baca juga: Jarak serangan harimau di Muara Enim hanya 100 meter dari pemukiman