Bangka Belitung jadi daerah lumbung ternak sapi potong

id lumbung ternak ,babel,sapi-sawit

Bangka Belitung jadi daerah lumbung ternak sapi potong

Direktur Pakan Kementerian Pertanian, Sri Widayati saat memberikan kata sambutan pada Gebyar Pertenakan Bangka Belitung di Pangkalpinang, Kamis. (Babel.antaranews.com/Aprionis)

Pangkalpinang (ANTARA) - Kementerian Pertanian menjadikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai daerah lumbung ternak, melalui program integrasi sapi - sawit sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani di daerah itu.

"Optimalisasi peningkatan populasi pada budidaya sapi potong ini dapat ditempuh melalui kegiatan integrasi sapi-sawit," kata Direktur Pakan Kementerian Pertanian, Sri Widayati saat menghadiri gebyar pertenakan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan berdasarkan data statistik 2018 populasi sapi dan kerbau di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 13.650 ekor, tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.

Menurut dia, salah satunya untuk menjadikan Babel sebagai daerah lumbung ternak adalah integrasi sapi-sawit, yang secara nasional berdasarkan Statistik Perkebunan 2018 luas lahan perkebunan sawit 13,6 juta hektare dan yang dimanfaatkan untuk integrasi dengan sapi baru 0,9 persen atau 132.000 hektare untuk menampung 66.200 ekor sapi.

Selain itu, hasil kajian telah menunjukkan manfaat signifikan implementasi pola integrasi sapi-sawit, yang dapat meningkatkan produktivitas sapi 35 persen, dibandingkan dengan sapi nonintegrasi.

"Perolehan berat badan sapi siap potong umur 15 bulan sebesar 328 kilogram dengan pemberian pelepah, daun sawit, dan bungkil inti sawit ditambah dengan hijauan pakan unggul (yang dibudidayakan di lokasi kebun sawit)," katanya.

Ia menambahkan dampak positif lain adalah terjadinya peningkatan penggunaan pupuk organik, yang dari setiap ekor sapi dalam kurun waktu 1 bulan menghasilkan 90 kg feses untuk dimanfaatkan memupuk 130 pohon sawit.

Bukan hanya untuk sapi, hasil samping perkebunan sawit berupa bungkil inti sawit dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pengganti jagung sampai dengan 20 persen pada pakan unggas.

"Utamanya di Kepulauan Bangka Belitung, sebagai sentra lada, penggunaan pupuk kandang 5-10 kg/tanaman/tahun terbukti dapat meningkatkan produktivitas tanaman lada," katanya.