Lampung Timur (ANTARA) - Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar,
Laa illaa haillallah-huwaallahuakbar
Allaahu akbar walillaahil hamd.
Suara takbir itu berkumandang dari mushala dan masjid pada banyak tempat di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung pada Sabtu (10/8) malam selepas waktu Shalat Maghrib.
Bacaan takbir itu bersahutan dan berulang-ulang dikumandangkan.
Suara takbir terus berkumandang lewat pengeras suara hingga larut malam dan terdengar dari dalam rumah-rumah warga.
Suara takbir itu terasa seperti malam Hari Raya Idul Fitri yang lalu.
Kendati tidak semeriah Idul Fitri lalu, namun tidak mengurangi kebahagiaan umat Islam di Kabupaten Lampung Timur merayakan hari Raya Idul Adha yang dilaksanakan pada Minggu, 11 Agustus 2019.
Pada Minggu pagi, umat Islam mendatangi masjid dan lapangan terbuka untuk menjalankan Shalat sunah Idul Adha secara berjamaah.
Menjelang pelaksanaan Shalat Idul Adha suara takbir itu dari masjid masih berkumandang sampai dilaksanakannya shalat.
Saat Idul Fitri dan Idul Adha tiba, umat Islam memang dianjurkan banyak mengucap takbir.
Takbir merupakan ucapan syukur dan ekspresi bahagia umat muslim menyambut Idul Fitri dan Idul Adha.
Ustaz Ridwan dalam ceramahnya usai Shalat Idul Adha di Masjid Baitul Mutaqin Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai menganjurkan jamaah memperbanyak mengucap takbir pada hari raya haji ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ia menganjurkan jamaah yang mampu untuk berkurban dan daging hewan kurbanya dibagikan kepada sesama.
Menurut Ustaz Ridwan, Hari Raya Idul Adha adalah hari yang bersejarah bagi umat Islam karena pada hari tersebut Nabi Ibrahim AS mendapat perintah untuk berkurban.
Ustad Ridwan lalu mengajak jamaah menengok kisah Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail yang sangat taat kepada Allah. Kisah keduanya itu diceritakan dalam Alquran.
Nabi Ibrahim menerima perintah Allah SWT agar mengurbankan Nabi Ismail.
Perintah Allah tersebut disanggupi Nabi Ibrahim, dan oleh Ibrahim perintah itu diberitahukan kepada Ismail.
Sebagai anak yang saleh, Nabi Ismail pun bersedia disembelih untuk dikurbankan sebagai bukti taat kepada orang tuanya dan Allah.
Tapi, belum sampai disembelih, Allah menggantikannya dengan hewan kurban.
Kisah nabi tersebut, kata Ustaz Ridwan, wajib diteladani oleh umat Islam, karena peristiwa itu telah mengangkat derajat Nabi Ibrahim yang mampu melewati ujian dan membuktikan cintanya kepada Allah SWT.
Nabi Ismail contoh anak yang saleh, berbakti kepada orang tua dan taat kepada Allah.
Usai melaksanakan shalat dan mendengarkan ceramah, jamaah di Masjid Baitul Mutaqin bersalam-salaman saling memaafkan.
Dilanjutkan dengan melaksanakan pemotongan tiga hewan kurban.
Sebanyak tiga ekor kambing dikurbankan di masjid ini. Daging hewan kurban tersebut untuk dibagikan kepada umat yang berhak menerimanya.
Kurban tersebut merupakan bentuk kepedulian sosial umat muslim kepada sesama yang tidak mampu.
Berita Terkait
Muhammadiyah: Idul Adha 1445 Hijriah ditetapkan jatuh pada 17 Juni 2024
Sabtu, 20 Januari 2024 22:37 Wib
Harga daging di Pasar Gudang Lelang stabil pasca Hari Raya Idul Adha
Kamis, 13 Juli 2023 11:09 Wib
106.846 wisatawan ke Gunungkidul saat libur Idul Adha
Senin, 3 Juli 2023 10:26 Wib
PLN UID Lampung salurkan ratusan paket daging kurban
Minggu, 2 Juli 2023 17:43 Wib
Arus balik kendaraan pemudik melintasi tol Lampung
Minggu, 2 Juli 2023 16:23 Wib
ASDP sebut puncak arus balik Idul Adha 1444 Hijriah di Pelabuhan Bakauheni pada Minggu
Minggu, 2 Juli 2023 10:28 Wib
ASDP Bakauheni catat jumlah penumpang terus meningkat pada H+3 Idul Adha
Minggu, 2 Juli 2023 10:09 Wib
Mobilitas masyarakat di libur Idul Adha di Lampung terkendali
Minggu, 2 Juli 2023 5:20 Wib