Dubai (ANTARA) - Iran dapat menenggelamkan kapal perang Amerika Serikat yang dikerahkan ke kawasan Teluk dengan menggunakan rudal dan "senjata rahasia", kata seorang pejabat militer Iran yang dilansir Kantor Berita Mizan, Sabtu.
Amerika Serikat pada Jumat mengumumkan pengerahan 1.500 pasukan ke Timur Tengah, menggambarkannya sebagai upaya untuk memperkuat pertahanan terhadap Teheran saat pihaknya menuduh Pengawal Revolusi Iran (IRGC) bertanggung jawab langsung atas serangan tangker di perairan Uni Emirat Arab bulan ini.
"Amerika.. sedang mengerahkan dua kapal perang ke kawasan. Jika mereka melakukan kebodohan sekecil apapun, kami akan menenggelamkan kapal-kapal itu ke dasar laut beserta kru dan pesawat mereka dengan menggunakan dua rudal atau dua senjata rahasia baru," tegas penasihat komando militer Iran, Jenderal Morteza Qorbani kepada Mizan.
Tindakan AS tersebut merupakan yang terbaru dari pemerintahan Trump saat menyoroti apa yang dilihatnya sebagai ancaman serangan potensial dari Iran sekaligus menyusul keputusan mempercepat pengerahan pesawat carrier strike group (CSG), pembom dan rudal Patriot tambahan ke Timur Tengah.
Para pakar Barat berpendapat Iran kerap melebih-lebihkan kemampuan senjata mereka, meskipun ada kekhawatiran tentang program rudal miliknya, terutama rudal balistik jarak jauh.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Kementerian ESDM: Indonesia tak impor migas dari Iran
Senin, 15 April 2024 13:39 Wib
AS tidak akan ikut balas Iran
Minggu, 14 April 2024 13:24 Wib
Timnas Iran dan Uzbekistan melaju ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Rabu, 27 Maret 2024 5:36 Wib
Piala Asia, Pelatih Qatar sebut kecepatan tinggi dalam menyerang sukses hancurkan Iran
Kamis, 8 Februari 2024 15:04 Wib
Piala Asia: Drama lima gol bawa Qatar ke final usai menang 3-2 atas Iran
Kamis, 8 Februari 2024 5:30 Wib
Qatar vs Iran, ambisi dua tim untuk mengulang sukses di puncak kompetisi
Rabu, 7 Februari 2024 6:39 Wib
Piala Asia: Iran singkirkan Jepang lewat gol penalti di menit akhir
Sabtu, 3 Februari 2024 23:52 Wib
AS lancarkan serangan balasan di Irak dan Suriah
Sabtu, 3 Februari 2024 11:03 Wib