Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Potensi pendapatan daerah Lampung sektor pariwisata diperkirakan mencapai Rp10 triliunan per tahun.
"Provinsi Lampung dikenal sebagai wilayah dengan potensi dan destinasi wisata, kini menjadi magnet bagi wisatawan, " kata tokoh Lampung Irjen Ike Edwin, pada Pesta Durian Runtuh, di Desa Talang Mulya Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Sabtu.
Ia menyebutkaan, Lampung harus bisa lebih banyak menyerap wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Ike Edwin yang biasa dipanggil Dang Gusti itu mengatakan, Lampung harus bisa membidik wisatawan asal Jakarta.
Mengingat penduduk di Ibukota Negara tersebut, setiap pekan warganya melakukan kunjungan wisata keberbagai objek wisata baik yang ada di Pulau Jawa, maupun Sumatera termasuk Lampung.
"Dari sekitar 15 juta jiwa penduduk Jakarta, dua juta warganya berwisata kesejumlah objek wisata di Jawa maupun Sumatera termasuk Lampung, " ujarnya.
Ike Edwin yang juga Perdana Menteri Kepaksian Pernong di Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Bkhak, itu mencontoh apabila sebesar 10 persen dari dua juta wisatawan Jakarta berkunjung ke Lampung, berarti ada 200 ribu wisatawan per pekannya datang ke daerah ini.
"Wisatawan yang berkunjung ke Lampung, pasti membawa uang. Jika satu orang membawa uang Rp1 juta. Artinya sekitar Rp200 miliar yang dibelanjakan di Lampung, " jelasnya.
Objek wisata Lampung serta sarana pendukung lainnya, menurut mantan Kapolda Lampung itu sudah cukup bagus. Tinggal bagaimana mengelolanya.
"Destinasi pantai, gunung, air terjun, hingga kuliner dan budaya tentunya mendorong peningkatan PAD bagi Lampung, " jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, hasil komoditas Lampung juga cukup besar, seperti kopi, tebu, beras, jagung dan lain-lain.
Ia menjelaskan, potensi sektor pariwisata dan komoditas di Lampung yang cukup besar itu harus dimaksimalkan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah ini dan kesejahteraan masyarakatnya.
"Saat saya menjabat Kapolda, APBD Lampung sekitar Rp4, 5 triliun. Namun sekarang telah meningkat menjadi Rp7 triliun lebih," tambah Ike.