Menaker: Demo di Morowali Bukan Soal TKA China

id Hanif Dhakiri

Menaker: Demo di Morowali Bukan Soal TKA China

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri saat menghadiri Bulan K3 Tahun 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (15/1/2019). (Aubrey Fanani/Antara)

Jangan termakan hoaks, jangan ikut menyebarkan hoaks, dan waspadai adu domba atau propaganda yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, ujar Hanif.

Jakarta (Antaranews Lampung ) Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri memberikan klarifikasi terkait demo pekerja di PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, bukan soal TKA China, melainkan perihal upah buruh.

"Semua demo pekerja di Morowali menuntut kenaikan upah minimum sektoral kabupaten (UMSK), bukan demo tenaga kerja asing (TKA) China atau demo menolak TKA China," kata Hanif melalui siaran pers di Jakarta, Jumat, (25/1).

Dia melanjutkan, tuntutan kenaikan USMK tersebut saat ini prosesnya sedang ditangani oleh otoraitas yang ada di daerah, termasuk mediasi hingga ke pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Oleh karenanya, Hanif berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak termakan hoax seluruh pekerja di Morowali yang dipelintir menjadi demo TKA China atau demo menolak TKA China.

"Jangan termakan hoaks, jangan ikut menyebarkan hoaks, dan waspadai adu domba atau propaganda yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Hanif.

Hanif menegaskan, perjuangan para pekerja adalah perjuangan yang mulia.

"Saya minta agar jangan sampai dinodai dengan berbagai informasi hoaks, berita palsu dan hal-hal senada yang meresahkan. Saya harap agar persoalan UMSK di Morowali menemukan solusinya dalam waktu dekat," kata dia.

Terkait tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia, Menaker menghimbau supaya masyarakat tidak perlu khawatir karena mereka tidak akan mengambil lapangan kerja penduduk Indonesia.

"Tenaga kerja asing muncul sebagai risiko dari investasi. Para investor akan membawa pekerja dari negaranya, namun jumlahnya terkendali. Jauh lebih besar lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat Indonesia dari hasil investasi tersebut," tutur Hanif.