Marinir Lampung bersihkan pantai dari sampah

id Marinir bersih-bersih, lampung

Marinir Lampung bersihkan pantai dari sampah

Personil Marinir di Lampung tengah melakukan bersih-bersih pantai dalam rangka Hari Dharma Samudera (Antara Lampung/HO)

"Kegiatan ini dilaksanakan oleh personil Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir 8 Teluk Ratai sebanyak 20 personil dan juga Batalyon Infanteri (Yonif) 9 Marinir sebanyak 100 personil.
Pesawaran (Antaranews Lampung) - 
Korps Marinir di Lampung dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera,  menggelar kerja bakti pembersihan Pantai Batu Mandi, Teluk Ratai, Pesawaran. 

 "Kegiatan ini dilaksanakan oleh personel Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir 8 Teluk Ratai sebanyak 20 personel dan juga Batalyon Infanteri (Yonif) 9 Marinir sebanyak 100 orang, " kata Kapten (Mar) Yanuar F.A Batubara, di Pesawaran, Kamis.

Ia menyebutkan, tak hanya anggota Marinir, sekitar 20-an warga setempat juga antusias membantu kegiatan ini. 

Menurutnya, kegiatan bersih-bersih pantai tersebut dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera. 

Yanuar mengatakan bahwa kegiatan bersih-bersih pantai ini dilaksanakan mulai pukul 08.00 hingga 11.15 WIB. Para personil Marinir melakukan bersih-bersih dengan memunguti sampah yang bertebaran di pantai, lalu dimasukkan ke tempat pembuangan sampah. 
 
"Bersih-bersih pantai ini digelar dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera. Kegiatan ini juga dibantu masyarakat sekitar kurang lebih 20 orang. Kegiatan kerja bakti pembersihan pantai cukup baik," kata Yanuar.
I
a berharap, warga dan para pengunjung pantai dapat menjaga dan melestarikan pantai yang ada di daerah tersebut.
Sehingga alam laut yang ada di Pesawaran maupun wilayah Lampung tetap bersih dan terjaga. 

Peringatan Hari Dharma Samudera ini sebagai pengingat akan pertempuran Laut Aru pada 15 Januari 1962 antara TNI Angkatan Laut melawan Pasukan Belanda.
Peristiwa itu melibatkan 3 kapal cepat milik TNI AL, yakni KRI Macan Tutul, KRI Harimau, dan KRI Kumbang. 

Saat itu, pahlawan nasional Komodor Yos Sudarso yang menjadi kapten di KRI Macan Tutul gugur setelah jasanya menjadikan KRI tersebut umpan supaya dua kapal lainnya bisa lolos.