Bupati: banjir Lampung Timur akibat pendangkalan sungai

id wakil bupati lampung timur, zaiful bukhari, banjir lamtim,pendangkalan sugai

Bupati: banjir Lampung Timur akibat pendangkalan sungai

Plt Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

Kami coba terus koordinasikan dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, mengingat banjir ini terjadi setiap tahun akibat pendangkalan sungai, ujar Zaiful
Lampung Timur  (Antaranews Lampung) - Banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung akibat faktor pendangkalan sungai, sehingga perlu dilakukan normalisasi atau pengerukan sejumlah sungai di daerah ini.

Pelaksana Tugas Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari, di Sukadana, Senin (26/2), mengakui banjir yang melanda sejumlah desa di daerahnya karena faktor pendangkalan sungai, sehingga tidak mampu menampung curah hujan yang berlebih dan air sungai meluap.

Dia mengungkapkan tidak banyak yang dapat dilakukan oleh Pemkab Lampung Timur untuk mencegah banjir, mengingat penanganan sejumlah sungai itu menjadi kewenangan Pemprov Lampung dan juga tanggung jawab pemerintah pusat.

Ia menegaskan, Pemkab Lampung Timur terus berupaya berkoordinasi dengan Pemprov Lampung dan pemerintah pusat seperti Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji di Lampung untuk menormalisasi kembali sejumlah sungai tersebut.

"Kami coba terus koordinasikan dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, mengingat banjir ini terjadi setiap tahun akibat pendangkalan sungai," ujarnya lagi.

Pada Senin pagi sejumlah desa di Kabupaten Lampung Timur tergenang banjir akibat hujan yang mengguyur daerah ini pada Minggu (25/2) sore hingga malam.

Ketua Tim Tagana Lampung Timur Eddy Siswanto menyebutkan desa yang kebanjiran itu, di antaranya Desa Banjar Rejo dan Desa Bale Rejo di Kecamatan Batanghari.

"Sedikitnya ada 36 rumah warga di Desa Banjar Rejo, dan empat rumah di Desa Bale Rejo terendam air akibat banjir," katanya pula.

Selanjutnya di Desa Pasar Sukadana, Kecamatan Sukadana sebanyak 150 rumah warga terendam akibat luapan Sungai Way Pegadungan, Way Kawat, dan Way Capang yang melewati desa ini.

Sementara di Desa Rantau Jaya Udik, Kecamatan Sukadana sebanyak 18 rumah dan 21 hektare areal padi sawah siap panen turut terendam. Selanjutnya, di Kecamatan Waybungur 60 rumah kebanjiran, dan di Kecamatan Bumi Agung 50 rumah.

Empat rumah di Desa Karang Anyar, Kecamatan Labuhan Maringgai serta ratusan hektare sawah baru tanam juga terendam.

Menurut Eddy, ketinggian air yang menggenangi rumah-rumah warga di sejumlah wilayah Lampung Timur itu mencapai 150 sentimeter dan belum ada tanda-tanda air surut hingga Senin sore, mengingat sejumlah sungai itu airnya masih meluap.

Suratim, Kepala Desa Karang Anyar berharap sungai yang melewati desanya segera dinormalisasi agar saat musim hujan luapan airnya tidak merendam sawah dan rumah warga lagi.

Akibat banjir warga desa itu merugi karena tanaman padinya terendam.

"Banjir di sini langganan setiap tahun kalau musim hujan tiba, untuk menghindari banjir ini jalan keluarnya sungainya harus dinormalisasi," ujarnya pula.