Menperin apresiasi peluncuran kendaraan Calya dan Sigra

Karawang (ANTARA Lampung) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengapresiasi peluncuran produk otomotif Astra Toyota Calya dan Astra Daihatsu Sigra di Karawang, Jawa Barat.

"Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada PT Astra Daihatsu Motor dan seluruh mitra usaha atas komitmennya yang terus-menerus," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Karawang, Selasa.

Airlangga menyampaikan, kedua kendaraan tujuh penumpang tersebut merupakan lanjutan dari Program "Low Cost Green Car" (LCGC) atau biasa disebut Program Kendaraan Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2).

Presiden Direktur ADM Sudirman Maman Rusdi mengatakan, kolaborasi tersebut merupakan tonggak penting perkembangan industri otomotif nasional, karena Calya dan Sigra dirancang khusus sesuai karakteristik kebutuhan masyarakat Indonesia.

"Keduanya diproduksi di Pabrik Perakitan Kendaraan PT ADM di Karawang Assembly Plant dengan kapasitas produksi 200 ribu unit per tahun," ujar Sudirman.

Calya, nama dari kendaraan bermesin 3NR Engine 1.2L Dual VVT-i ini diambil dari Bahasa Sanskerta yang berarti sempurna.

Adapun fitur keamanan dan keselamatan pada mobil tersebut berupa "immobilizer, 3 point seatbelt, driver seatbelt reminder, ventilated front disk brake, dual SRS airbag, 3 hardrest di kursi baris kedua, ISOFIX + tether anchor, sensor parking dan GOA body (all grade)".

Calya dibanderol dengan kisaran harga sementara Rp129,65 juta-150 juta untuk On The Road (OTR) DKI Jakarta.

Sementara itu, Sigra yang dalam Bahasa Sanskerta berarti respon yang cepat memiliki dua tipe mesin, yakni 1KR-VE 1.0L VVT-i dan mesin baru 3NR-VE 1.2L dual VVT-i dengan fitur keamanan dual SRS Air Bag dan ABS (untuk high variant).

Adapun harga sementara yang dipatok untuk Sigra yakni berkisar antara Rp106 juta - Rp149 juta untuk OTR DKI jakarta.

TKDN 94 persen Sudirman menyampaikan, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk Toyota Calya dan Daihatsu Sigra mencapai 94 persen.

"TKDN produk ini mencapai 94 persen dengan melibatkan pemasok dari dari tier I dan tier II di dalam negeri," kata Sudirman.

Menurutnya, perusahaan melibatkan 178 pemasok lokal untuk komponen tingkat pertama dan 890 pemasok lokal untuk komponen tingkat kedua.

Ia menambahkan, tambahan investasi untuk pabrik kendaraan jenis Low Cost Green Car atau Kendaraan Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) ini sebesar Rp1,1 triliun, belum termasuk investasi pemasaran dan purnajual.

Investasi ini juga mendorong penciptaan lapangan kerja baru yang langsung di sektor manufakturing sekitar 30.000 orang dan 40.000 orang di sektor distribusi mobil dan komponen, dealer dan pemasaran, workshop dan layanan purna jual. (Ant)