Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Rahmadani, bayi dengan penyakit tumor di hidungnya, asal Kabupaten Lampung Timur, kini menunggu kepastian dokter di RSUD dr H Abdul Moeloek Bandarlampung untuk pengobatan selanjutnya, memerlukan bantuan para dermawan mengingat ketidakmampuan ekonomi kedua orang tuanya.
"Saat ini kondisi putri kami dalam keadaan sehat, meskipun harapan untuk diangkatnya tumor yang diderita masih menunggu keputusan dari dokter ahlinya," ujar Hainul, ayah Rahmadani, bayi mungil pengidap tumor itu, di Bandarlampung, Minggu (21/9).
Hainul menyatakan, kondisi Rahmadani saat ini masih terbaring di RSUD H Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung.
Ia menuturkan, penyakit yang diderita putri tercintanya sudah ada sejak lahir.
"Awalnya kami tidak menyangka kalau benjolan tepat di hidungnya merupakan penyakit tumor," ujarnya.
Menurut dia, awalnya benjolan itu tidak sebesar sekarang, meskipun sudah ada sejak lahir. Dulu benjolan itu kecil," katanya pula.
Namun benjolan berada tepat di hidung Rahmadani itu dari hari ke hari semakin membesar.
Ia menjelaskan, sebelum dirujuk ke RSUDAM Bandarlampung, Rahmadani sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro.
Setelah mendapatkan perawatan, lanjutnya, mengingat keterbatasan peralatan medis, akhirnya Rahmadani kembali dirujuk ke RSUD Ahmad Yani Metro.
Keputusan yang sama pun diterima keluarga Rahmadani, ketika pihak rumah sakit tersebut menyampaikan ketidaksanggupan untuk menangani penyakit yang diderita Rahmadani serta menyarankan untuk segera dirujuk ke RSUDAM Bandarlampung.
Kendati perawatan Rahmadani dijamin oleh Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Hainul mengaku dirinya tidak mampu secara materi untuk membiaya selama proses perawatan di Bandarlampung.
"Kami sudah tidak mampu membawa putri kami ke Bandarlampung dikarenakan minim biaya selama menunggu hingga proses medis selesai dan Rahmadani bisa kami bawa pulang," ujar Hainul pula.
Rahmadani saat ini berusia genap dua bulan tepat dengan waktu operasi yang dijadwalkan oleh pihak RSUDAM yakni 24 September 2014.
Secara terpisah, Supratikno, Kepala Desa Braja Luhur Kecamatan Braja Selebah Kabupaten Lampung Timur, desa tempat keluarga Hainul tinggal, menyatakan pihak pemerintah desa setempat saat ini baru menggalang dana melalui swadaya masyarakat di wilayah itu.
"Kami baru dapat mengumpulkan dana sebesar Rp4,7 juta, mudah-mudahan bayi kecil itu dapat mukjizat untuk kesembuhannya," ujarnya.
Dia berharap pula adanya uluran tangan dari dermawan untuk membantu pihak keluarga tersebut.
"Besar harapan kami adanya uluran tali kasih dari siapa pun untuk membantu Rahmadani dalam menyongsong harapan kehidupannya selanjutnya," katanya lagi.
Berita Terkait
Perkuat koordinasi, PGN gelar temu bisnis pelanggan dengan asosiasi industri
Kamis, 28 Maret 2024 15:22 Wib
Desa Kelawi Desa BRILiaN Hijau terkenal dengan bank sampah
Rabu, 27 Maret 2024 10:32 Wib
Prabowo tegaskan komitmen pemerintahannya tak akan kompromi dengan korupsi
Senin, 25 Maret 2024 20:55 Wib
Jasa Raharja dukung penguatan kolaborasi Samsat dengan Pemprov Sumsel
Minggu, 24 Maret 2024 20:00 Wib
Menkop UKM jajaki kerja sama pangan, UMKM dengan Vietnam
Kamis, 21 Maret 2024 20:27 Wib
Pengadilan Spanyol akan membebaskan Dani Alves dengan jaminan 1 juta euro
Kamis, 21 Maret 2024 4:18 Wib
Napi Rutan Bandarlampung isi bulan Ramadhan dengan perdalam ilmu agama
Rabu, 20 Maret 2024 12:43 Wib
Divonis 4,5 tahun, Dani Alves minta dibebaskan dengan jaminan
Rabu, 20 Maret 2024 10:06 Wib