Washington (ANTARA LAMPUNG/AFP)- Bernard Hopkins berusia 49 tahun menjadi petinju tertua dalam sejarah tinju yang berhasil menyatukan gelar juara dunia pada Minggu WIB ketika ia mengalahkan Beibut Shumenov dalam pertarungan di kelas berat ringan.
Dua juri memberikan Hopkins kemenangan tipis 116-111 dengan skor sama, sementara juri ketiga memberikan kepada Shumenov dengan skor 114-113.
"Saya menjalani malam yang luar biasa, Saya spesial, Spesial karen mencapai ini," kata Hopkins.
Ia tak memberikan definisi tentang kata spesial itu.
Hopkins menjatuhkan lawannya yang muda itu pada ronde ke-11, sehingga mempertahankan gelar IBF dan merampas gelar WBA dari petinju Kazakhstan itu.
sekarang ia berambisi menyatukan gelar WBC ke genggamannya dan menjadi juara dunia sejati kelas berat ringan sebelum berusia 50 tahun.
"Saya tak khawatir dengan juri. Tugas saya adalah menyatukan gelar sebelum berusia 50 tahun," kata Hopkins.
Hopkins sekarang memiliki rekor 55-6 dan dua imbang. Ia menang KO 32 kali, sementara rekor Shumenov menjadi 14-2.
"Saya tak memerdulikan nilai itu, Saya fokus bertarung saja. Saya menggunakan strategi salah. Saya sangat marah. Kekalahan itu semestinya tak terjadi karena saya mampu menang, tetapi saya sesungguhnya petarung," kata Shumenov.
Hopkins menggunakan jab kiri untuk memuluskan pukulan keras tangan kanannya yang menjatuhkan Shumenov, dan mempertontonkan pertarungan bagis dengan menjatuhkan mental dan fisik juara bertahan WBA itu.
Penerjemah : Hisar Sitanggang
