Marah Sakti: Jaga Marwah Jurnalisme

id SJI; PWI; MARAH SAKTI SIREGAR; LAMPUNG; JURNALIS; KODE ETIK JURNALISTIK

Marah Sakti: Jaga Marwah Jurnalisme

Marah Sakti Siregar (FOTO ANTARA Lampung/Gatot Arifianto)

Jurnalis harus menjaga kode etik jurnalistik, itu yang utama,"
Bandarlampung, (ANTARA LAMPUNG) - Ketua Bidang Pendidikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Marah Sakti Siregar, mengingatkan peserta Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Angkatan II Lampung yang dinyatakan lulus harus senantiasa menjaga marwah jurnalisme.

"Babak baru sebagai profesional sudah dimulai," kata Marah Sakti, saat menutup SJI II Lampung yang berlangsung sejak 11 sampai dengan 23 Oktober 2012, di Balai Wartawan H Solfian Akhmad, Kota Bandarlampung, Selasa.

Atas nama pengurus PWI Pusat, kata Marah yang juga Ketua Yayasan SJI itu, sebanyak 26 jurnalis di Lampung yang menurut penilaian sejumlah pengajarnya layak mensejajarkan diri bersama sekitar 500 siswa lulusan SJI dari 9 provinsi di Indonesia, resmi dilepas ke komunitas pers.

"Kami berharap semua pihak dapat membantu memonitor kinerja mereka di lapangan yang secara teori dan praktik dinilai telah memenuhi syarat kelulusan SJI," ujar dia pula.

Alumni SJI, menurut dia, merupakan ujung tombak jurnalis profesional, karena itu ia minta kode etik jurnalistik selalu dipatuhi dan dijalankan serta dijaga supaya mempunyai integritas sebagai wartawan.

"Para pengajar menentukan kelulusan berdasarkan sejumlah pertimbangan. Ada yang secara intelektualitas bagus, tapi tidak taat pada kode etik jurnalistik, dan yang melanggar kode etik jelas tidak lulus. Jurnalis harus menjaga kode etik jurnalistik, itu yang utama," kata Marah mengingatkan pula.

SJI Angkatan II yang diselenggarakan PWI Cabang Lampung diikuti 34 jurnalis daerah ini, 8 di antaranya dinyatakan belum bisa lulus.

Menanggapi hal itu, Ketua PWI Cabang Lampung Supriyadi Alfian meminta siswa SJI yang dinyatakan lulus untuk dapat menerapkan ilmu  yang diperoleh secara benar.

"Jangan petantang-petenteng (berkacak pinggang, Red) saja, apa yang didapatkan selama SJI harus membuat introspeksi diri. Jaga harkat dan martabat wartawan dan tetap santun di lapangan," ujar Supriyadi mengingatkan.

Ketua PWI Perwakilan Kabupaten Waykanan, Masriyanto, salah satu siswa SJI yang dinyatakan lulus, berterimakasih atas adanya program pendidikan dan pelatihan bagi wartawan di Lampung tersebut.

"SJI membuat saya pribadi dan juga teman-teman peserta lain menyadari pengetahuan jurnalistik selama ini belum ada seujung kuku. Semoga ilmu yang kami peroleh membuat amal bagi para pengajar," kata dia.