Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung telah mengembangkan program hunian hijau masyarakat (H2M) di tiga kabupaten untuk mendorong masyarakat aktif membangun lingkungan dan ekonomi keluarga.

"Pada tahun 2025, hunian hijau masyarakat menyasar kelompok wanita tani (KWT) di tiga kabupaten yakni Kabupaten Mesuji, Tanggamus, dan Lampung Selatan," ujar Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela berdasarkan keterangannya, di Bandarlampung, Sabtu.

Ia menjelaskan, khusus di Lampung Selatan, program tersebut menjangkau enam kelompok wanita tani. Yakni Desa Marga Kaya, Sidodadi Asri, Banjar Agung, dan Marga Agung di Kecamatan Jati Agung, serta Desa Srikaton dan Desa Serdang di Kecamatan Tanjung Bintang.

"Masyarakat khususnya perempuan desa yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) mari aktif membangun lingkungan dan ekonomi keluarga melalui program hunian hijau masyarakat," katanya.

Ia mengatakan program hunian hijau masyarakat merupakan program Pemerintah Provinsi Lampung yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, mulai dari perumahan yang lebih layak, lingkungan yang sehat, hingga penguatan ekonomi keluarga.

"Program ini menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama, dengan dukungan infrastruktur lingkungan yang memadai guna menciptakan perumahan yang sehat, hijau, aman, produktif, dan berkelanjutan," katanya.

Ia melanjutkan Provinsi Lampung masih menghadapi tantangan dalam pembangunan organisasi, sebab masih ditemukan hunian yang belum tertata, lingkungan yang kurang sehat, serta pekarangan rumah yang belum dimanfaatkan secara optimal.

"Padahal pekarangan memiliki potensi besar sebagai sumber ekonomi, ruang produksi, bahkan tabungan hidup jika dikelola dengan baik. Oleh karena itu, peran kelompok wanita tani sangat penting,” ujar dia.

Menurutnya, kaum perempuan memiliki ketelitian, kreativitas, dan ketangguhan yang mampu menggerakkan ekonomi keluarga sekaligus menjaga lingkungan.

“Ketika perempuan mandiri, ekonomi rumah tangga ikut naik. Ketika perempuan peduli lingkungan, organisasi menjadi lebih sehat. Mari kelompok wanita tani harus bisa menjadi motor penggerak ekonomi serta perubahan di desa,” ucap dia.

Menurut dia, hunian hijau masyarakat menggunakan pendekatan lingkungan dan ekonomi mikro yang saling menguatkan.

“Lingkungan yang tertata akan menekan risiko bencana melalui drainase yang baik, ruang hijau yang cukup, dan pengelolaan pekarangan yang benar membuat masyarakat lebih siap dan lebih tangguh,” tambahnya.

Wagub mengatakan pemanfaatan pekarangan seperti untuk tanaman pangan, obat keluarga, hingga produk olahan diyakini mampu meningkatkan ketahanan pangan serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

“Melalui hunian hijau masyarakat, bisa meningkatkan kapasitas, kemandirian, dan partisipasi masyarakat, terutama untuk kelompok wanita tani, agar perempuan memiliki ruang yang lebih luas untuk berperan dalam pembangunan organisasi berkelanjutan,” katanya.

Ia mengharapkan program terus berkembang dan dapat di replikasi di wilayah lain.

“Kita ingin Lampung semakin hijau, semakin berdaya, dan semakin sejahtera, dimulai dari desa dan dimulai dari perempuan,” ujar dia.


Baca juga: Wagub Lampung sebut temu bisnis udang perluas penyerapan produk perikanan

Baca juga: Wagub Lampung: TPAKD perkuat program inklusi dan literasi keuangan

Baca juga: Wagub Lampung minta penyampaian informasi cuaca akurat untuk tingkatkan kewaspadaan


Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025