Kediri (ANTARA) - Komunitas Peternak Blitar dan Kediri mendesak pemerintah memberantas praktik mafia industri ternak sebab sangat merugikan bagi perkembangan usaha mereka.

Ketua Komunitas Peternak Ayam-Telur Tradisional dan Supplier di Blitar serta Kediri, Edi Sukirman menjelaskan bahwa saat ini usaha industri ternak ayam dan telur  sedang tidak baik.

"Para peternak tradisional terpuruk oleh praktik oligopoli di mana industri dikuasai oleh beberapa perusahaan besar saja. Mereka menguasai bisnis dari hulu sampai hilir sehingga bisa menentukan harga ayam dan telur secara sepihak," kata Edi Sukirman dalam keterangannya, Jumat.

Ia menambahkan, perusahaan besar tersebut juga memonopoli cold storage (gudang pendingin) serta rumah pemotongan hewan (RPH).

Edi mencontohkan, ketika peternak hendak melepas ayamnya karena masuk masa panen, perusahaan besar mengatakan RPH dan cold storage sedang penuh sehingga peternak tidak punya pilihan selain menjual telur dan ayam mereka dengan harga murah.

Jika dipertahankan, kata dia, peternak tradisional tidak akan mampu membiayai harga pakan dalam waktu lama. Di sisi lain, jika tidak segera dijual maka ayam menjadi semakin gemuk Dan susah dijual.

Pihaknya menyesalkan jika pelaku monopoli hanya mendapat hukuman ringan. Padahal tindakannya tidak sebanding dengan keuntungan mereka yang mencapai triliunan rupiah per tahun.

Sementara itu, Dewan Pembina Komunitas Peternak Ayam-Telur Tradisional Blitar – Kediri, Danny Wibisono berharap pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mampu memberantas praktik oligopoli di sektor industri ayam dan telur.

Ia juga meminta perusahaan-perusahaan cangkang pelaku kartel tersebut bertransaksi seluruhnya di Indonesia, untuk menaikkan pajak negara.

"Kami juga mendorong pemerintah menyediakan cold storage kepada peternak tradisional di daerah penghasil,” kata Danny.

Ia mengatakan bahwa pihaknya mendukung pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming. 

Sebagai bentuk dukungan, para peternak di Blitar dan Kediri menggalang 70 ton telur ayam untuk membantu perjuangan memenangkan paslon Prabowo - Gibran.

Telur ayam tersebut dikirimkan ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta bertepatan dengan kampanye akbar pasangan Prabowo-Gibran tanggal 10 Februari 2024, untuk dibagikan di sana.

“Sebagian kami bagikan kepada warga Desa Deyeng, Desa Ringinrejo dan sekitarnya,” kata Danny.

Sebelumnya pembagian telur juga dilakukan kepada jamaah pengajian Sabilu Taubah di Pondok Pesantren Mambaul Hikam II milik Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam pada Senin malam, 29 Januari 2024. Sebanyak 6 ton telur dibagikan kepada jamaah dan masyarakat di lingkungan pondok.

KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komunitas Peternak minta pemerintah berantas mafia industri ternak

Pewarta : Asmaul Chusna
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024